Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kisah pembantaian di Porth Arthur, Australia pada 28 dan 29 April 1996 membuat geger dunia. Penembakan massal yang dilakukan oleh Martin Bryan itu menewaskan 35 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Akibat perbuatan yang dilakukannya, Martin dijatuhi hukuman seumur hidup, tanpa peluang pembebasan.
Kisah kelam ini diangkat ke layar lebar oleh sutradara Justin Kurzel dengan judul Nitram. Nitram sendiri diambil dari nama sang tokoh utama yang dibaca terbalik yakni Martin yang diperankan oleh Caleb Landry Jones.
Perangai berbahaya Nitram memang sudah muncul sejak kecil. Ia pernah dilarikan ke rumah sakit akibat insiden petasan yang membahayakan banyak nyawa. Namun bukannya jera, lewat rekaman video, ia justru mengaku akan tetap bermain petasan. Kebiasaan ini terbawa hingga Nitram (Caleb Landry Joneas) dewasa.
Saat jam makan siang, ia mengajak anak-anak sekolah main petasan hingga bikin seorang guru berang. Ayah Nitram (Anthony LaPaglia) minta maaf. Bukannya menyadari kesalahan, Nitram ngamuk. Ia menendangi mobil ayahnya dan menyalakan klakson sekencang-kencangnya.
Setelah dewasa, Nitram buka usaha pemotongan rumput. Suatu hari, Helen (Essie Davis) mengizinkan Nitram memotong rumput dan memberinya kepercayaan memelihara sejumlah anjing. Keduanya jatuh cinta. Helen membelikan Nitram mobil Volvo dan mengajaknya ke Hollywood.
Lagi-lagi apa yang dilakukan Nitram memakan korban. Dalam perjalanan, Nitram mengganggu Helen yang sedang menyetir, hingga membuat mobil terpelanting dan mengakibatkan Helen tewas. Ibunda Nitram (Judy Davis) sampai tak habis pikir. Masalah mencapai klimaks ketika Nitram nekat beli sejumlah senjata dengan uang Helen.
Yang patut disadari, ini film tentang orang dengan gangguan mental. Intinya, Nitram adalah gambaran orang-orang bermasalah yang tak tahu harus berbuat apa lalu mencari solusi. Dari menit awal, Nitram tampak begitu muram. Makin kelam karena pewarnaan film ini didominasi earthy tone.
Cerita yang terjadi di sepanjang film yakni kegagalan seorang anak mengenal diri sendiri tanpa dukungan keluarga. Ketidakberdayaan ayah memimpin keluarga. Dan keputusasaan ibu mendidik satu-satunya buah hati menjadi premis di film ini.
Memerankan tokoh Nitram, Caleb Landry Jones tampil dengan apik. Rambut acak-acakan, gondrong menjadi visual yang mencerminkan betapa urakannya orang ini. Caleb juga dengan jeli mempresentasikan bahwa kelabilan itu dipicu kegagalannya tumbuh dewasa. Ia berkaca dan gagal paham wajah siapa yang tampak di cermin, aksi Caleb di film ini pun diganjar Best Actor di Festival Film Cannes.
Fokus sineas Justin Kurzel bukan membeberkan seberapa parah pembantaian yang terjadi di Port Arthur. Melainkan, bagaimana monster berbentuk manusia itu terbentuk dengan premis sederhana mengedepankan sebab-akibat.
Akibat kejadian tersebut pemerintah pun dipaksa untuk mengatur ulang kebijakan kepemilikan senjata api. Film ini juga menampilkan betapa pentingnya peran keluarga dan masyarakat untuk mencegah lahirnya kembali monster pembantai seperti Martin Bryan.
Nitram sendiri dibintangi oleh Essie Davis, Judy Davis, Sean Keenan, dan Anthony LaPaglia. Film tersebut dapat disaksikan di KlikFilm. dtc