Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah yang sangat istimewa bagi muslim. Allah SWT telah menjanjikan sejumlah keistimewaan bagi hambaNya yang taat beribadah, misal pengampunan dosa.
Pelaksanaan puasa Ramadan makin istimewa bila berada dekat tempat suci bagi umat Islam, misal Masjid Nabawi. Keistimewaan inilah yang dirasakan Ketua Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Arab Saudi Zuhdi Efianto.
Zuhdi adalah mahasiswa RI yang sedang kuliah di Universitas Islam Madinah jurusan syariah. Menurutnya, pihak kampus dan pemerintah Arab Saudi menyediakan kemudahan untuk pergi ke Masjid Nabawi.
"Dari kampus tiap hari ada bus yang mengantarkan mahasiswa ke Masjid Nabawi. Ada 8-10 bus yang bolak-balik dua kali sekitar waktu asar-maghrib," kata Zuhdi yang sedang menempuh pendidikan S1.
Dia memperkirakan jarak Masjid Nabawi hingga kampusnya adalah 5,5 kilometer. Zuhdi memanfaatkan kemudahan tersebut untuk salat tiap hari di Masjid Nabawi, termasuk tarawih. Salat biasanya berlangsung 13 rakaat terdiri dari 10 tarawih dan tiga witir.
Menurut Zuhdi, 80 persen mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di Arab Saudi memang ingin lebih dekat pada tempat suci umat Islam. Hal yang sama menjadi alasan mahasiswa lulusan Pondok Pesantren Al Irsyad, Jawa Tengah, ini melanjutkan studi di Arab Saudi.
Selain kemudahan mengakses Masjid Nabawi, Zuhdi juga tak perlu kesulitan saat sahur dan buka puasa. Dia mengatakan, masyarakat Arab adalah orang-orang dermawan. Setiap hari ada saja yang membagikan makanan saat puasa Ramadan.
"Pihak asrama sampai menutup salah satu pintu karena banyaknya orang yang membagikan makanan. Pemberian makanan ini menjadi sumber kerumunan, sehingga harus dicegah," kata Zuhdi saat dihubungi detikEdu pada Kamis (14/4/2021).
Selain dari masyarakat sekitar, Masjid Nabawi juga membagikan hidangan buka puasa. Hidangan di dalam masjid terdiri dari roti, yogurt, dan air zam-zam seharga 7-12 Riyal atau sekitar (Rp 26.800- Rp 45.900). Sedangkan makanan di luar masjid terdiri dari menu nasi dan daging.
Dengan kemudahan yang diperoleh selama studi di Arab Saudi, rasa kangen tanah air masih dirasakan Zuhdi. Utamanya pada masakan Indonesia yang kaya bumbu dan masakan khas di tiap daerah. Dengan bahan yang sama, hasil olahan bisa sangat berbeda.
"Di sini bumbunya cenderung sama, beda dengan di Indonesia. Tiap daerah ada ciri khasnya sehingga makanannya beragam," kata Zuhdi yang melanjutkan pendidikan dengan beasiswa dari pemerintah Arab Saudi.
Meski begitu, Zuhdi belum bisa pulang ke tanah air pada puasa Ramadan dan Idul Fitri 2022. Dengan sistem kuliah saat ini, Idul Fitri tidak jatuh pada musim liburan. Zuhdi memilih menunggu hingga waktu libur kuliah untuk pulang ke Indonesia.(dtt)