Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com -Tapsel. Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Roman S Elhaj, bersama Forkopimda meninjau langsung situasi Kamtibmas di objek wisata Aek Sijorni, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel, Selasa (3/5/2022) sore. Peninjauan itu dilakukan dalam rangka Operasi terpusat Ketupat Toba 2022.
Rombongan sempat mengurai kemacetan yang terjadi di jalan lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di seputaran wisata Aek Sijorni. Daerah ini memang rawan kemacetan di saat hari-hari besar sepeti Idulfitri. Selain jalan sempit, parkiran kendaraan pengunjung yang berada di dua sisi badan jalan adalah pemicu kemacetan utama.
Kemacetan tak bisa dihindari karena tempat wisata yang satu ini tidak memiliki area parkiran khusus, sementara pengunjung terus berjubel pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kapolres didampingi Sekda Tapanuli Selatan, Parulian Nasution dan rombongan lainnya juga meninjau jembatan rambin (pintu masuk utama) Aek Sijorni. Kapolres juga meninjau seluruh lokasi titik parkir yang berada di Aek Sijorni.
Kapolres serta rombongan, menyempatkan diskusi ringan dengan PJU dan Pemkab Tapsel, berkaitan dengan situasi Kamtibmas terkini di objek wisata Aek Sijorni. Setelah itu, Kapolres memimpin analisa dan evaluasi harian sekaitan dengan Operasi terpusat Ketupat Toba 2022 bersama PJU maupun stakeholder terkait di kantor camat Sayurmatinggi hari itu juga.
Hentikan Pungli
Dalam evaluasinya, Kapolres meminta agar Jembatan baru di tempat wisata Aek Sijorni ditutup, karena selain tak memiliki izin dari pemerintah, akses tersebut dinilai dapat berpotensi membahayakan keselamatan jiwa para pengunjung.
"Kiranya, jembatan baru itu tak digunakan lagi karena tidak memiliki izin dan tak layak pakai. Bila jembatan tersebut dipertahankan dikhawatirkan dapat menelan korban jiwa karena konstruksinya tidak memenuhi standar," ujarnya.
"Saya meminta agar tidak ada lagi pungutan liar (Pungli) di Jembatan baru (bukan milik pemerintah) bagi setiap pengunjung objek wisata Aek Sijorni," lanjut Kapolres.
Menurut Kapolres, hal itu dilakukan demi kenyamanan para pengunjung objek wisata Aek Sijorni.
"Apabila Aek Sijorni aman serta bebas pungutan liar, maka para wisatawan akan merasa nyaman dan pasti akan berkunjung kembali ke lokasi wisata tersebut," katanya.