Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia berkurang jadi 5,83% di Februari 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,26%. Turunnya tingkat pengangguran berkat ekonomi yang mulai membaik.
Pada tiga bulan pertama 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% mulai membaik setelah di tengah pandemi COVID-19. Namun tingkat pengangguran ini belum balik ke masa sebelum pandemi.
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, jika dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi maka penyerapan tenaga kerja per Februari 2022 menyerap sebanyak 4,55 juta orang.
"Pada sisi lain pada Februari 2022 ini ada penambahan angkatan kerja baru 4,20 juta orang. Tentu saja angkatan kerja baru ini tidak serta merta mampu diserap di pasar kerja dan sebagian nanti menjadi pengangguran. Dengan pertumbuhan ekonomi 5,01% itu di Februari mampu menyerap tenaga kerja 4,55 juta orang," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Senin (9/5/2022).
"Dengan penyerapan tenaga kerja di sejumlah lapangan usaha. Maka tingkat pengangguran mengalami penurunan pada Februari 2021 masih 6,26%. Kemudian turun di Februari 2022 menjadi 5,83%. Jadi TPT kita turun," tambahnya.
Ia mengatakan, secara absolut jumlah pengangguran turun 350 ribu orang, yaitu dari 8,75 juta orang pada Februari 2021 menjadi 8,4 juta pada Februari 2022.
Menurutnya, kondisi TPT Indonesia di 2020 sebesar 4,94% dengan penganggur 6,93%. Meski setahun belakangan mengalami penurunan tapi tingkat pengangguran belum kembali kepada posisi sebelum krisis.
Pasalnya, Februari 2020 lalu belum ada pandemi COVID-19 jadi pengangguran Indonesia 4,94%. Sekarang masih 5,83% atau 8,4 juta orang.
"Dengan demikian kondisi ketenagakerjaan kita sampai Februari 2022 ini kalau dilihat dari levelnya bisa dikatakan belum sepenuhnya pulih dari kondisi sebelum COVID-19," ujarnya,
"Sudah menurun 7,57 juta orang. Jadi dampak ke usia kerja sudah ada perbaikan. Yang dulu kena dampak COVID-19 dan sekarang masih nganggur masih tinggi ada 990 ribu orang," tambahnya.(dtf)