Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengungkap Indonesia membutuhkan dana sebanyak Rp 4.200 triliun untuk mengatasi perubahan iklim. Dana itu untuk membiayai target Indonesia yang ingin mengurangi 29% gas emisi rumah kaca pada 2030.
"Tadi disinggung bapak Airlangga untuk mencapai pengurangan 29%, dibutuhkan substansi financing perkiraannya Rp 3.461 triliun, itu bisa sampai Rp 4.200 sekian triliun yang diperlukan untuk menurunkan 29% itu sampai 2030," katanya dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5/2022).
"Kita bayangkan APBN kita rata rata di bawah Rp 3.000 triliun. Kita Rp 4.000 triliun. Itu yang dibutuhkan pemerintah Indonesia," tambahnya.
Sementara, Ia mengatakan negara-negara yang tergabung G7 pernah berkomitmen bahwa akan menyiapkan dana sebesar US$ 100 juta per tahun untuk mengatasi emisi gas rumah kaca. Namun, Alue mengatakan angka itu tidak pernah tercapai.
Sebagai informasi, negara G7 itu terdiri dari negara-negara maju yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat (AS).
"Bagaimana kita bisa mempercepat reduksi gas rumah kaca sedangkan finansialnya tidak didukung. Ini yang kita dorong Indonesia dalam G20," lanjutnya.
Pembahasan mengenai penanganan perubahan iklim akan dibahas dalam agenda G20. Alue mengatakan pembahasan masuk dalam agenda Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG). Ada tiga isu prioritas utama yang akan dibahas.
Pertama mendukung pemulihan berkelanjutan, kedua peningkatan aksi berbasis darat dan laut untuk mendukung lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim. Ketiga peningkatan mobilisasi sumber daya mendukung lingkungan tujuan perlindungan perubahan iklim.
"Melalui pembahasan substansi elemen committee, juga untuk memastikan tiga komitmen itu dipenuhi melalui kebijakan dan aksi aksi nyata. Jadi jangan seperti kata pak Menko bilang no action talk only. Jadi Indonesia ingin memberikan contoh leading by example kepada negara G20," tutupnya.(dtf)