Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengomentari rencana Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO. Erdogan menyebut Turki tidak memiliki "pendapat positif" soal itu.
Hal itu menjadi sinyal ganjalan bagi kedua negara yang ingin segera bergabung, terlebih saat Rusia tengah melancarkan invasi ke Ukraina.
Erdogan menuduh Finlandia dan Swedia melindungi organisasi-organisasi teroris.
"Kami tidak memiliki pendapat positif," kata Erdogan kepada para wartawan di Istanbul pada Jumat (13/5) waktu setempat.
"Negara-negara Skandinavia seperti wisma bagi organisasi-organisasi teror," cetusnya seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (14/5/2022).
Turki yang merupakan anggota NATO, telah lama menuduh negara-negara Nordik, terutama Swedia yang memiliki komunitas imigran Turki yang kuat, menyembunyikan kelompok ekstremis Kurdi serta para pendukung Fethullah Gulen, ulama ternama yang berbasis di Amerika Serikat, yang diburu Turki karena kudeta yang gagal pada 2016.
Erdogan pun menyinggung "kesalahan" yang dibuat oleh mantan penguasa Turki yang menyetujui keanggotaan Yunani di NATO pada tahun 1952.
"Kami, sebagai Turki, tidak ingin membuat kesalahan kedua dalam masalah ini," katanya.
Sebelumnya, Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanaa Marin mengumumkan dukungan untuk keanggotaan NATO. Hal tersebut menuai reaksi keras dari Rusia yang berbatasan langsung dengan Finlandia.
Seperti dilansir CNN, Jumat (13/5/2022), Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam responsnya menyebut langkah Finlandia akan menjadi ancaman bagi Moskow dan memperingatkan adanya aksi balasan.
Pernyataan dukungan dari Niinisto dan Marin sudah diperkirakan sebelumnya, terutama setelah pemerintah Finlandia baru-baru ini menyerahkan laporan kepada parlemen soal keamanan nasional yang isinya menguraikan jalan untuk bergabung aliansi NATO sebagai salah satu opsi.
"Keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan Finlandia. Sebagai anggota NATO, Finlandia akan memperkuat seluruh aliansi pertahanan. Finlandia harus mendaftar keanggotaan NATO tanpa penundaan. Kami berharap langkah-langkah nasional masih diperlukan untuk membuat keputusan ini, yang akan diambil dengan cepat dalam beberapa hari ke depan," demikian bunyi pernyataan gabungan Niinisto dan Marin.(dtc)