Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Berbagai upaya dilakukan Amerika Serikat (AS) untuk membantu Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia. Salah satunya, dengan memasok senjata.
Sejalan dengan itu, AS juga membeli senjata untuk mengisi kembali pasokannya.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/5/2022), Angkatan Darat AS menyatakan pada Jumat lalu jika pihaknya telah memberikan kontrak senilai US$ 625 juta atau sekitar Rp 9,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.500) kepada Raytheon Technolgies Corp untuk rudal anti pesawat Stinger. Senjata tersebut untuk mengisi kembali pasokan yang dikirim ke Ukraina.
Rudal Stinger yang ditembakkan dari bahu buatan Raytheon sangat diminati Ukraina. Sebab, mereka berhasil menghentikan serangan Rusia dari udara.
Pasukan AS memiliki penggunaan yang terbatas untuk pasokan saat ini. AS perlu mempertahankan pasokannya dan mengembangkan generasi berikutnya.
Sejak Februari, AS telah mengirimkan sekitar 1.400 Stinger ke Ukraina. Sekutu AS juga ingin mengisi kembali senjata yang mereka kirim ke Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Kontrak hingga 1.468 Stingers diberikan pada hari Rabu menurut sebuah dokumen yang diterima oleh Reuters dan bernilai hingga US$687 juta dengan opsi yang ditambahkan. Tidak ada batas waktu untuk penyelesaian pekerjaan, tetapi diperkirakan pengiriman bisa memakan waktu sampai 30 bulan.
Terkait pesanan tersebut, Presiden Raytheon Missiles & Defense, Wes Kremer mengatakan akan membantu penjualan senjata.
"Memenuhi pesanan penjualan militer asing kami saat ini, sambil mengisi kembali Stinger yang disediakan untuk Ukraina dan mempercepat produksi," katanya.(dtf)