Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Telkom akan melepas layanan fixed mobile andalan mereka, IndiHome, ke Telkomsel yang nantinya akan melahirkan Fixed Mobile Covergence (FMC). Telkomsel pun blak-blakan soal rencana besar tersebut.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan, saat ini pihaknya secara intensif masih terus melakukan koordinasi bersama Indihome dan Telkom Group sebagai induk usaha.
"Pada prinsipnya Telkomsel memastikan seluruh proses operasional dan pengambilan kebijakan perusahaan telah mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (CGC) serta Business Judgement Rules sesuai aturan yang berlaku," ujar Saki kepada detikINET.
Lalu, bagaimana Telkomsel melihat prospek bisnis ke depannya apabila penggabungan IndiHome dengan Telkomsel terealisasi?
Saki menuturkan dengan sektor industri telekomunikasi yang semakin berkembang dan dinamis saat ini, Telkomsel terus berupaya untuk tetap relevan di setiap peta jalan transformasi perusahaan.
"Kami tentunya telah mempertimbangkan berbagai potensi yang menjanjikan untuk pengembangan portofolio perusahaan melalui setiap rencana strategi bisnis yang akan dijalankan, termasuk salah satunya untuk implementasi Fixed Mobile Covergence (FMC)," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyebutkan proses penggabungan IndiHome dan Telkomsel ini masih dalam proses awal.
"Masih dalam proses tahap awal (penggabungan IndiHome dan Telkomsel-red)," ujar Ririek.
Sementara itu, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menjelaskan rencana Telkom menarik IndiHome ke Telkomsel ini untuk menyatukan layanan fixed broadband dan mobile agar memberikan layanan secara seamless atau mulus kepada para pelanggan.
Untuk saat ini, prosesnya masih pada tahap pertama, seperti cross selling yang sedang berlangsung. Lalu, nanti tahap berikutnya adalah mengalihkan bisnis IndiHome ke Telkomsel.
"Tahap ini masih dalam diskusi dengan Singtel, terkait valuasi, model bisnis, dan sebagainya," jelasnya.(dtn)