Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus menggelar unjuk rasa menolak kenaikaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kantor DPRD Kabupaten Asahan.
Mahasiswa tersebut terdiri dari GMNI, GAMKI, PMII, IMM dah KAMMI menyampaikan aspirasi dengan mengatakan bahwa keuangan masyarakat yang telah habis-habisan dihantam pandemi beberapa waktu lalu. Kini masyarakat dihadapi dengan situasi kenaikan BBM yang membuat tangisan para ibu-ibu.
"Keuangan masyarakat belum stabil, namun kenapa Pemerintah sudah menambah beban masyarakat dengan menaikan BBM, dimana fungsi wakil rakyat saat ini, kenapa wakil rakyat tidak melakukan penolakan terhadap kenaikan BBM," ujar para ketua organisasi kemahasiswaan, Mawal Aisyah Harahap ketua PMII Asahan, Anggi Rahmuja Ketua IMM, Romanus Marbun Ketua GMNI Asahan, Sakti Andiyanto ketua KAMMI dan Joshua L Tobing ketua GMKI Asahan di gedung DPRD Asahan, Selasa (06/09/2022).
Aksi para mahasiswa tersebut mendapatkan pengawalan langsung dari Kapolres Asahan AKBP Roman Smaradhana Elhaj dan Dandim 0208 AS Letkol Franki Susanto beserta masing-masing jajarannya. "Hari ini kami turun ke jalan untuk menegakkan sila ke lima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan meminta kepada DPRD Asahan untuk menyampaikan tuntutan kami ke tingkat pusat untuk menolak kenaikan BBM," ujar mereka.
Kemudian aksi mereka di kunjungi langsung Ketua DPRD Asahan, Baharudin Harahap bersama Kapolres dan Dandim duduk bersila bersama dengan mahasiswa di depan gedung DPRD, dan mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Asahan yang telah melakukan aksi demo dengan tertib.
Baharuddin Harahap mengatakan, akan menampung aspirasi para mahasiswa untuk diteruskan ke DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) serta pemerintah pusat. "Kami hanya bisa meneruskan aspirasi para adik-adik mahasiswa kerena untuk memutuskan adalah kewenangan pemerintah pusat," ujarnya.
Setelah mendengar pernyataan dari ketua DPRD Asahan dan menandatangani pernyataan sikap yang sudah dibuat oleh para mahasiswa. Akhirnya para mahasiswa membubarkan diri dengan tertibkan dan dikawal oleh personel Polres Asahan.