Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Jembatan penghubung antar kabupaten yang ada di Dusun Pondok Panjang, Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) rusak berat. Banyak warga yang menjadi korban karena jatuh ke dalam sungai saat melintas.
Kondisi jembatan yang rusak pun sudah lama terjadi, berbilang tahunan. Keadaannya sangat memprihatinkan sebab alas jembatan sudah bolong hingga membahayakan pengguna jembatan yang melintas.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Tebing Tinggi-Serdang Bedagai Basri Harahap mengatakan, telah mengetahui kondisi jembatan tersebut.
"Sudah kita apakannya itu (jembatannya), kita pun sudah bolak-balik kita pelihara sekali sebulan kita buat batang kelapa tapi karena harus dilalui, jadi seperti itu," kata Basri Harahap, Rabu (7/9/2022).
Masih kata Basri, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menganggarkan biaya perbaikan jembatan yang ada di sana.
Anggaran tersebut, kata Basri, tertuang dalam rencana perbaikan infrastruktur yang digelontorkan Pemprov Sumut senilai Rp 2,7 triliun tahun 2022 ini. "Itu sudah masuk dalam program perbaikan yang Rp 2,7 triliun itu secara multi years contract itu," ujarnya lewat seluler.
Basri menuturkan pembangunan Jembatan Kayu Besar diwacanakan mulai berjalan pada akhir tahun ini. Infonya, paling lambat pembangunan jembatan dapat berjalan pada awal tahun 2023.
"Nanti akan diperbaiki secara permanen, wacananya perbaikan itu paling cepat itu bulan 12 ini, dan sudah dikerjakan pada awal tahun 2023 mendatang," ungkapnya.
Dia pun meminta agar masyarakat dapat bersabar menunggu adanya perbaikan jembatan tersebut. "Kita harap agar masyarakat sabar menunggu perbaikan total dari pemerintah," tutupnya.
Kondisi Jembatan Pondok Panjang memang sangat memprihatinkan. Selain tak ada pagar pengaman, lantai besi jembatan juga sudah bolong dan ditambal sulam menggunakan batang kelapa.
Kepala Desa Kayu Besar, Oloan Sirait, beberapa waktu lalu mengatakan, sudah banyak warganya yang jatuh saat melintas di jembatan itu.
"Ya memang sering jadinya warga disini kecelakaan, terus jatuh ke dalam sungai. Dalam beberapa bulan ini saja ada tiga orang. Ada nelayan yang lewat becaknya jatuh ke sungai. Dan semalam ada warga pas malam malam lewat masuk ke sungai," kata Oloan.
Oloan mengatakan, keadaan jembatan di wilayah itu sudah sejak dua tahun lalu harusnya sudah diperbaiki.
Namun, hingga kini belum ada tindakan yang dilakukan pemerintah Provinsi Sumut untuk memperbaikinya.
"Sudah adalah dua sampai tiga tahun rusak. Kita sudah pernah sampaikan ke pemerintah daerah dan provinsi. Katanya bulan 10 ini akan dibangun namun belum ada tanda tanda itu," kata Oloan.
Jembatan Pondok Panjang adalah akses jalan penghubung Kecamatan Bandar Khalifah yang ada di Sergai dan juga Kelurahan Pagurawan Kecamatan Medang Deras di Kabupaten Batu Bara.
Rusaknya jembatan ini pun akhirnya berdampak pada akses distribusi hasil pertanian dan laut. Banyak petani dan nelayan kesulitan akibat tak bisa melintasi jalan tersebut.
Kata Oloan, pihak sudah beberapa kali melakukan perbaikan jembatan secara swadaya bersama warga di sana dengan menyisip alas jembatan yang sudah rusak dengan batang pohon kelapa.
"Kalau kami dari pemerintah desa kemarin secara swadaya melakukan perbaikan jalan itu sudah. Pakai besi kami las itu lantainya yang hilang dan tambah lagi pakai pohon kelapa. Cuman itukan tidak bisa tahan lama," kata dia.
Untuk mengurangi kecelakaan, warga pun lantas menjaga di sekitar jembatan yang rusak. Jika ada pengendara yang takut melintas, maka akan dibantu oleh warga di sana.
Oloan pun berharap agar pemerintah Provinsi Sumut segera memperbaiki akses jalan dan jembatan di desanya dengan begitu, tak ada lagi warga yang jatuh ke sungai saat melintas.
"Kami harap, secepatnya dibangun. Kalau rencananya bulan 10 ini, mudah-mudahan tidak molor lagi. Kalau upaya kami paling nanti mana jembatan yang bolong ditutup pakai pohon kelapa sampai jadi perbaikannya," tandasnya.