Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
“Pakeeetttt……..” teriak seorang kurir ekspedisi dari balik pintu pagar. Begitu mendengar suara yang familiar itu, Nabilla langsung berlari kecil menuju teras rumahnya. Sebuah bungkusan plastik berwarna pink diberikan kepada Nabilla. Karena tak sabar ia buru-buru menyobek bungkusan itu dengan kedua tangannya.
Wajahnya nampak kegirangan saat melihat sepasang baju berisi jaket dan celana hitam bergaya tweed yang terbuat dari kain wol. Baju ini sengaja ia beli supaya Nabilla bisa kembaran dengan bias alias idola favoritnya di grup K-pop, Jennie Blackpink.
Jennie kerap tampil di publik menggenakan pakaian bergaya tweed bikinan Chanel, fashion house ternama asal Prancis. Sebuah jaket tweed cropped top yang pernah dikenakan Jennie saja dibandrol dengan harga hampir US$ 7500. Tapi Nabilla tak sanggup mengeluarkan uang sebanyak itu. Apalagi hanya untuk membeli sebuah jaket.
Saban hari, Nabilla tak sengaja melihat sebuah online shop asal Indonesia yang fokusnya menjual baju dari Kota Bangkok, Thailand. Begitu melihat baju yang mirip sekali dengan yang dikenakan Jennie, tanpa pikir panjang Nabilla langsung membelinya. Ia tak peduli meski waktu pengirimannya memakan waktu lebih lama dari biasanya.
“Kalau belanja online di sini kan paling sehari dua hari sampai. Tapi baju yang ini aku tungguin sampai sepuluh hari baru aku terima barangnya,” ucap mahasiswi semester satu di Universitas Padjajaran yang sudah sering kali membeli baju dari negeri gajah putih. Penantian Nabilla selama sepuluh ternyata tidak sia-sia. “Ternyata bagus banget, malah lebih bagus dari pada ekspektasi aku.”
Ada dua alasan mengapa Nabilla gemar berbelanja baju dari Thailand. Selain karena gaya baju yang selalu up to date, harganya juga murah. Cukup membayar kurang dari Rp 200 ribu, Nabilla sudah mendapat sepasang baju tweed. “Kalau beli di sini kayaknya nggak dapat segitu. Bisa di atas Rp 200 ribu setau aku,” kata Nabilla.
Alasan itu pula yang membuat Valencia membuka bisnis @nelav.liveshop. Sebuah online shop yang ia dirikan tiga bulan lalu bersama saudara dan temannya. Bisnis online ini menyediakan layanan live shopping dan pre order baju dan aneka produk dari Thailand. Sebelum membuka bisnis ini, Valencia pernah ke Thailand dalam rangka liburan.
“Aku pernah ke Thailand dan emang bajunya bagus-bagus dan unik. Harganya juga nggak terlalu mahal. Jadi bisnis material banget. Jadi cocok buat orang yang baru mau mulai bisnis, tapi modalnya ada dan nggak terlalu besar,” ungkap Valencia. “Sekarang sejak Thailand udah buka border, yang jualan baju dari Thailand malah makin membludak.”
Bisnis yang dijalankan Valencia dan timnya ini memang cocok buat orang yang hobi jalan-jalan dan belanja. Valencia dapat melampiaskan kegemaran para perempuan untuk cuci mata dan belanja, meski belanjaannya hanya titipan orang saja. Di sana, ada banyak sekali tempat yang bisa didatangi untuk berbelanja baju. Di antaranya yang terkenal seperti Platinum Fashion Mall dan Pratunam Market.
Karena pilihan lokasi belanjanya begitu banyak, Valencia harus jeli memilih toko yang memang betul menjual barang berkualitas. “Semua orang bilang baju di Bangkok itu bagus-bagus. Kenapa bisa begitu? Karena bajunya sudah kita kurasi dulu sebelum ditawarin ke pembeli. Nggak semua baju kita fotoin. Karena ada juga baju yang kelihatan bagus tapi ternyata bahannya tipis atau jahitannya jelek,” kata lulusan The London School of public Relations atau LSPR ini. Sejauh ini ia sudah membuka batch pre order sebanyak lima kali.
Tempat yang biasa didatangi Valencia untuk belanja bukan hanya sekedar spot yang biasa didatangi wisatawan saja. Warga lokal juga ikut berbelanja di sana. Di setiap baju yang dipajang sudah ditempeli papan harga. “Nggak bakal takut kena scam di sana karena harganya buat semua sama aja. Kecuali kamu udah kenal dengan pemilik toko dan bisa ambil dalam jumlah banyak,” katanya.
Maria Catherine, ekspat asal Indonesia yang sudah empat tahun bekerja di Thailand juga kerap berbelanja baju di sela-sela waktu luangnya. “Orang-orang di sini bahkan jualan baju di pinggir jalan nggak pakai tenda. Emang segampang itu nyari penjual baju di Thailand. Godaannya banyak banget. Gue di sini jauh lebih konsumtif gara-gara belanja baju,” imbuh Maria.
Dulu sebelum pandemi Covid-19, Maria masih rajin mendatangi toko-toko itu untuk berbelanja langsung. Namun, belakangan, ia lebih sering berbelanja melalui online shop di Thailand. Warga lokal yang membuka bisnis online shop di sana kerap mendatangi Platinum Fashion Mall untuk berbelanja pesanan pelanggannya. “Sekarang gua belanjanya lewat aplikasi Line Shop. Karena mereka jualannya di situ juga. Belanjanya jadi lebih gampang,” ujar Maria. dtc