Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Departemen Keuangan Inggris sedang mempertimbangkan untuk menghapus batas bonus bagi para bankir sebagai bagian dari perombakan aturan pasca-Brexit. Kanselir Kwasi Kwarteng menilai hal ini bisa menjadikan Inggris tempat yang lebih menarik bagi bank-bank internasional untuk melakukan bisnis.
Kebijakan pembatasan bonus bankir telah lama dikeluhkan. Ada aturan di seluruh Uni Eropa yang membatasi bonus dua kali gaji karyawan bagi para bankir, aturan ini berlaku juga di Inggris.
Aturan itu membuat para bankir mendapatkan gaji pokok yang lebih tinggi yang mendorong biaya operasional naik. Nyatanya biaya tersebut tidak dapat disesuaikan dengan kinerja keuangan perusahaan, hal ini membuat Inggris kurang menarik dibandingkan AS atau Asia.
Dilansir dari BBC, Kamis (15/9/2022) orang-orang yang dekat dengan Kwarteng telah mengkonfirmasi laporan di Financial Times yang menyebutkan Kwarteng sedang mempertimbangkan langkah penghapusan bonus bagi bankir.
Para kritikus berpendapat bila bonus yang tidak dibatasi mengarah pada jenis pengambilan risiko yang berlebihan yang melahirkan krisis keuangan tahun 2008.
Menaikkan gaji bankir pada saat banyak rumah tangga menghadapi kesulitan dari kenaikan biaya hidup pasti akan memicu kemarahan di banyak tempat. Makanya, penghapusan batas bonus bankir bisa jadi solusi untuk hal itu.
Pemerintah Inggris dilaporkan juga ingin melonggarkan aturan yang membatasi jumlah asuransi dan dana pensiun yang dapat diinvestasikan dalam aset yang lebih sulit untuk dijual dalam waktu singkat. Misalnya seperti proyek infrastruktur jangka panjang.(dtf)