Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kepala KPw BI Sibolga, Yuliansah Andrias mengajak masyarakat untuk mengenali dan memahami ciri keaslian uang rupiah lewat gerakan Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR).
Menurut Yuliansah Andrias, Bank Indonesia secara konsisten memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya fungsi dan peranan uang di dalam perekonomian.
“Salah satunya melalui kegiatan training of trainers (ToT) CBPR kepada guru SMA dan SMK di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah yang digelar hari ini,” kata Yuliansah Andrias kepada wartawan di Graha Aulia Bank Indonesia Sibolga, Selasa (28/2/2023).
Yuliansah Andrias menjelaskan, Bank Indonesia Sibolga sengaja menyasar sekolah-sekolah sebagai peserta ToT, karena di lingkungan sekolah banyak diisi anak remaja yang dalam kesehariannya banyak berinteraksi dengan uang rupiah.
“Tentunya, kami mengharapkan para guru dapat meneruskan informasi gerakan cinta bangga paham rupiah (CBPR) tersebut kepada adik-adik kita di sekolah,” kata Yuliansah Andrias.
Yuliansah Andrias mengatakan, BI menyadari akan selalu ada pihak yang tidak bertanggungjawab untuk memalsukan uang rupiah. Oleh karena itu, BI selalu mengupgrade fisik uang rupiah agar tidak mudah dipalsukan.
Upaya yang dilakukan Bank Indonesia adalah terus menerus meningkatkan kualitas uang, dengan menambahkan unsur pengaman lebih canggih yang banyak dipakai oleh bank sentral negara lain.
“Jadi, teknologi mutakhir di industri percetakan uang itu kita aplikasikan ke dalam uang rupiah kita yang baru,” katanya.
Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Josua Hutapea berharap para guru bertambah wawasan dan pengetahuannya.
Pada kesempatan ini, Bank Indonesia mengajak komunitas dunia pendidikan khususnya guru agar program CBPR ini bisa mengalir kepada peserta didik.
“Karena ini merupakan perwujudan dari kemampuan kita untuk mengenali karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, dan menjaganya diri dari kejahatan uang palsu,” katanya.
Maka, gerakan cinta bangga dan paham rupiah harus dibudidayakan, karena rupiah merupakan salah satu simbol negara, alat pemersatu bangsa dan satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sibolga, Elvrida Novianna Sinaga juga berharap para guru yang mengikuti ToT CBPR dapat meneruskan pengetahuannya kepada peserta didik di sekolah masing-masing.
“Kita juga ingin ada kolaborasi nyata ke depan, sehingga program cinta, bangga dan paham rupiah ini dapat tersosialisasikan dengan baik,” katanya.