Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perayaan Paskah telah berkembang dari waktu ke waktu, tapi yang paling khas adalah keberadaan simbolis telur dan kelinci. Bagaimana awal mulanya?
Melansir situs History, ada banyak tradisi atau perayaan Paskah yang tidak ditemukan dalam Alkitab. Simbol tentang kelinci Paskah, dilaporkan telah diperkenalkan ke Amerika oleh para imigran Jerman yang membawa cerita tentang kelinci bertelur.
Tradisi dekorasi telur diyakini berasal dari setidaknya abad ke-13. Sedangkan tradisi lain, seperti konsumsi permen Paskah adalah salah satu tambahan modern untuk perayaan liburan yang jatuh pada awal musim semi.
Awal Mula Munculnya Kelinci Paskah
Simbol kelinci dalam perayaan Paskah sejatinya tidak memiliki asal usul yang begitu jelas, tetapi kelinci, yang dikenal sebagai hewan yang subur, menjadi sebuah simbol kuno terkait kesuburan dan kehidupan baru.
Menurut beberapa sumber, simbol kelinci Paskah pertama kali ada di Amerika pada tahun 1700-an ketika imigran Jerman menetap di Pennsylvania.
Mereka membawa tradisi kelinci bertelur yang disebut "Osterhase" atau "Oschter Haws". Kemudian anak-anak mereka membuat sarang tempat makhluk ini bisa bertelur.
Akhirnya, kebiasaan itu menyebar ke seluruh AS dan perayaan pagi Paskah tentang kelinci mulai meluas hingga muncul tradisi lain seperti cokelat, jenis permen dan hadiah lainnya.
Adapun kemunculan keranjang Paskah yang dihias sebagai simbol menggantikan sarang. Tapi, anak-anak tetap meninggalkan wortel untuk kelinci kalau-kalau dia lapar karena melompat-lompat.
Kemunculan Telur Paskah
Paskah adalah hari raya keagamaan, tetapi beberapa perayaannya, seperti telur Paskah, kemungkinan besar terkait dengan tradisi pagan (yang menggelar festival, dan lain-lain.)
Telur juga menjadi simbol kuno kehidupan baru, serta dikaitkan dengan festival pagan yang merayakan musim semi.
Dari sudut pandang Kristen, telur Paskah dikatakan mewakili kebangkitan dan kebangkitan Yesus dari masa sengsaranya. Mendekorasi telur untuk Paskah adalah tradisi yang sudah ada setidaknya sejak abad ke-13, menurut beberapa sumber.
Salah satu penjelasan untuk kebiasaan ini adalah bahwa telur dulunya merupakan makanan yang dilarang selama masa pra-paskah, sehingga orang akan melukis dan menghiasnya untuk menandai berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa, kemudian memakannya pada hari Paskah sebagai perayaan.(dte)