Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Pengprov Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), Iwan Hartono Alam menegaskan, peran fisioterapis sangat penting bagi atlet, baik saat sedang latihan maupun ketika mengikuti pertandingan.
Hal itu ditegaskan Iwan Hartono Alam usai penandatangan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) antara Klinik Fisioterapi Bebas Cedera dengan tiga cabang olahraga (bola basket, wushu, dan barongsai) di Medan, belum lama ini.
Dalam MOU itu, klinik Bebas Cedera melakukan pendampingan bagi atlet ketiga cabor tersebut dalam persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Menurut Iwan, kehadiran klinik Bebas Cedera di Medan sangat relevan dengan kondisi atlet Sumut sekarang ini yang sedang melakukan persiapan menghadapi PON 2024. Proses untuk menjadi juara itu pun sangat panjang dan memiliki resiko cidera yang tinggi.
“Mereka akan habis-habisan melakukan persiapan maupun bertanding. Bahkan dalam beberapa kondisi, meskipun sudah cidera mereka akan tetap menyelesaikan tugas bertandingnya, walaupun mungkin dapat berakibat fatal pada atlet tersebut, tidak hanya fisik, mungkin juga nyawa”, jelas Iwan.
Selain itu juga ada ‘cost’ yang harus dikeluarkan untuk latihan, asupan gizi, insentif pelatih, sewa tempat latihan, dan sebagainya. Biaya tinggi yang sudah dikeluarkan tersebut akan terbuang sia-sia ketika sang atlet cidera. Terlebih jika cidera yang dialami membuat masa keemasan atlet tersebut hilang.
“Sudah rugi biaya yang dikeluarkan untuk persiapan menjadi atlet, kemudian aset itu hilang”, tambah Iwan.
Lebih lanjut Iwan menjelaskan bahwa disinilah peran para fisioterapis dianggap sangat strategis. Dimana akan membantu memberikan pertolongan pertama dan pencegahan pada cidera olahraga para atlet, sehingga masa depan mereka dapat lebih terjamin.
BACA JUGA: Klinik Fisioterapi Bebas Cedera Hadir di Medan, Siap Bantu Atlet Bertanding Lebih Prima
Selain itu Iwan juga ingin mengajak dan menyamakan persepsi bahwa atlet adalah aset bangsa, sehingga perlu adanya perhatian terhadap mereka, karena mereka nantinya akan membawa nama harum bangsa lewat olahraga.
Iwan juga berharap Klinik Fisioterapis Bebas Cedera dapat menjadi mitra Pengprov Perbasi Sumut dan juga cabor-cabor lainnya dalam membantu menjaga aset olahraga untuk pulih kembali.
Perbasi Sumut pun siap membantu mensosialisasikan bahwa di Kota Medan sudah ada klinik fisioterapis Bebas Cedera, sehingga masyarakat dan para pelaku olahraga bisa mendatangi klinik tersebut jika memerlukan bantuan.
Sementara itu Founder Bebas Cedera, Asep Aziz Muslim mengatakan, fokus utama pihaknya untuk pencegahan cedera bagi atlet, serta penanganan cedera awal hingga meningkat performa atlet Sumut. Wajar, ketiga cabor yang diajak kerja sama merupakan rentan cedera dalam persiapan menuju PON 2024.
"Kami juga akan beri suport berupa pelatihan bagi pelatih cabor untuk penanganan dan pencegahan cedera, agar resiko cedera atlet menurun. Selain itu ada pelatihan bagi dokter dan fisioterapi olahraga jelang PON ke depan," ucap Asep.
Dikatakan, penanganan cedera atlet biasanya berkutat pada ligamen, otot, tendon dan lainnya. Pihaknya, juga bekerja sama dengan dokter atau rumah sakit urusan cedera berat.
"Kalau cedera level grade berat, tentu kerja sama dengan dokter terkait. Misalnya, ligamen putus. Kerja sama dengan ortopedi. Sesudah cedera itu, tentu kita dampingi lagi untuk bantu gerak fungsinya agar bisa perform lagi," terang fisioterapi Timnas Sepak Bola di Asian Games Hangzhou 2023 tersebut.