Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang. Untuk keduakalinya setelah tahun lalu, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, kembali menggelar OlympiAR (Olimpiade Agincourt Resources) tahun 2024.
Pembukaan OlympiAR 2024 berlangsung di Engineering Hall Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (16/12/2023), yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur & Chief Financial Officer (CFO) PTAR, Noviandri.
Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, mengatakan tim-tim dari mahasiswa jurusan bidang geologi, ilmu lingkungan, dan disiplin ilmu terkait industri pertambangan dari berbagai universitas di Indonesia, akan ambil bagian dalam OlympiAR 2024, kompetisi geologi ekonomi bertajuk "Harmony in the Elements, Navigating Sustainable Mining Practices" itu.
Katarina Siburian Hardono pun mengundang resmi para mahasiswa jurusan bidang geologi, ilmu lingkungan, dan disiplin ilmu terkait industri pertambangan dari berbagai universitas yang ada di Sumut dan dari Pulau Sumatera umumnya, untuk menambah pengetahuan pertambangan dan unjuk kebolehan, sekaligus berkompetisi pada OlympiAR 2024 tersebut.
Menggandeng Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), kata Katarina Siburian Hardono, OlympiAR 2024 ini akan digelar selama 3 bulan ke depan. Periode pendaftaran berlangsung pada 18 Desember 2023 hingga 24 Januari 2024.
Tim mahasiswa yang berhasil memenangi OlympiAR 2024, bakal membawa pulang hadiah senilai total ratusan juta rupiah. Tak hanya itu, tim mahasiswa pemennah pertama juga berkesempatan magang 3 bulan penuh di PTAR.
Direktur & Chief Financial Officer (CFO) PTAR, Noviandri, pada seremoni pembukaan itu mengatakan OlympiAR 2024 terasa lebih spesial, karena akan mengeksplorasi sekaligus menambah wawasan dan kemampuan mahasiswa di bidang pertambangan.
Sejak awal beroperasi, kata Noviandri, PTAR berkomitmen menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan, salah satunya dengan memberi manfaat bagi dunia pendidikan, antara lain lewat program OlympiAR.
OlympiAR 2024, ujar Noviandri, mengajak mahasiswa memahami bahwa pertambangan bukan saja soal pemanfaatan alam dan lingkungan, tetapi juga untuk keberlanjutan (sustanainable), untuk masa depan yang lebih baik.
Karena itu, ujar Noviandri lebih lanjut, OlympiAR menjadi medium bagi mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan intelektualitas di bidang pertambangan, melalui warisan pengetahuan dan keterampilan dari para praktisi pertambangan.
Tidak hanya itu, OlympiAR juga menjadi sarana mahasiswa untuk meningkatkan softskill, keterampilan memecahkan masalah, memberikan kritik, manajemen tim, dan disiplin, serta bersikap sportif dalam berkompetisi. "Harapannya OlympiAR membantu mahasiswa siap terjun dengan profesional dengan komitmen berkelanjutan," ujar Noviandri.
Selain menebarkan semangat pertambangan berkelanjutan di PTAR, OlympiAR juga bertujuan membantu mahasiswa mengembangkan kompetensi, kesiapan dan kepercayaan diri untuk masuk ke angkatan kerja dan meniti karir di industri pertambangan.
Karena itu melalui OlympiAR, tambah Noviandri, PTAR juga ingin membidik dan membimbing mahasiswa, untuk menjadi calon pekerja yang siap pakai untuk dipekerjakan di industri pertambangan.
Pj Gubernur Jawa Tengah, diwakili Kepala Dinas ESDM, Boedyo Dharmawan, memberikan apresiasi kepada PTAR yang terus menunjukkan keseriusannya dalam menerapkan good mining practice yang dibuktikan dari capaian PTAR meraih Penghargaan Subroto dan Tamasya Award. Keseriusan itu juga ditunjukkan lewat gelaran OlympiAR yang menjadi jembatan penting antara industri dan dunia pendidikan.
"Mahasiswa sebagai penerus bangsa harus berkembang dan diberikan ruang untuk mempelajari ilmu-ilmu baru dalam industri. OlympiAR adalah sarana untuk itu. Industri dan akademisi perlu memberikan edukasi terkait proses pasca-tambang dan reklamasi. Kepada mahasiswa, jadilah mahasiswa yang bisa menerapkan inovasinya di industri pertambangan," ujar Boedyo.
Sementara itu Wakil Direktur Akademik Undip, Dr Eng Agus Setyawan, yang mewakili Rektor Universitas Diponegoro, turut memberikan semangat kepada mahasiswa untuk mengikuti OlympiAR.
"Selamat berkompetisi. Namun, selain berkompetisi, kalian juga harus berkolaborasi. Mahasiswa jangan hanya belajar di kelas, tetapi harus mampu menjalin relasi dengan banyak pihak, termasuk industri tambang. Sebab, tantangan saat ini adalah adanya gap antara lulusan universitas dengan kebutuhan dunia kerja. OlympiAR bisa menjawab tantangan tersebut," katanya.
Pembukaan OlympiAR 2024, dilanjutkan denga talkshow dari para praktisi pertambangan dari insan PTAR, yakni Management Enviromental Mahmud Subagya, Manager Metallurgy Processing Puharman Agustinus dan Manager Mineral Resources Agus Nur Kasnanto.
Talkshow dihadiri sekitar 500 mahasiswa, baik luring maupun daring, seperti dari dari Undip, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, serta Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Sebelumnya, OlympiAR perdana yang berlangsung pada 2022 diikuti 72 tim dari 26 universitas di Indonesia. Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil meraih Juara Pertama. Sementara Juara II diraih Tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Juara III disabet Tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta.
Dikatakan PTAR menyediakan informasi rinci tentang OlympiAR 2024 di situs web www.agincourtresources.com dan media sosial resmi Agincourt Resources.
OlympiAR adalah bagian dari E-Coaching Jam (ECJ) Agincourt Resources. Selama 1 dekade diselenggarakan, ECJ telah menjembatani komunikasi lebih dari 5.000 mahasiswa di seluruh wilayah di Indonesia dengan para pakar dari berbagai bidang, mulai dari pertambangan, geologi, lingkungan hidup, komunikasi, bisnis, hingga ketenagakerjaan dan keberagaman gender.