Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. PT Bank Sumut mendorong seluruh pelaku usaha di Kota Medan khususnya debitur UMKM Bank Sumut untuk mulai memperluas pangsa pasarnya dengan memanfaat digitalisasi melalui marketplace. Dengan memanfaatkan promosi dan pemasaran yang tidak hanya bergantung pada toko offline diyakini akan dapat membantu meningkatkan volume transaksi usaha.
Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, mengatakan, Bank Sumut berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha UMKM. "Selain dukungan permodalan usaha melalui berbagai produk kredit dan pembiayaan kepada para pelaku usaha, Bank Sumut juga siap membantu pemasaran dan promosi usaha para debitur misalnya dengan mengikutsertakan debitur binaan pada setiap event atau promosi dan kegiatan kegiatan lainnya," katanya, saat menghadiri launching Kedai Elektronik Medan (KEDAN) yang diinisiasi Pemko Medan, Senin (18/12/2023), di Ballroom Kantor Pusat Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan. Hadir pada acara tersebut Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dan sejumlah OPD Pemko Medan.
Babay Parid Wazdi menjelaskan, ditengah kondisi dan situasi perekonomian saat ini, terbukti UMKM yang melek digital dapat memiliki daya tahan yang lebih dibanding masih UMKM yang masih konvensional oleh karena itu Bank Sumut akan terus mendorong debitur binaannya untuk mulai memperluas pemasaran usaha melalui market place seperti KEDAN. Saat ini tercatat debitur UMKM Bank Sumut berjumlah 66.626 debitur dengan total penyaluran Rp 8,7 triliun.
Kedai Elektronik Medan (KEDAN) adalah marketplace pertama yang dikelola oleh Pemko Medan. Wali Kota Medan, Bobby Nasution Dalam sambutannya menjelaskan Kedan merupakan aplikasi yang menjadi marketplace bagi produk para pelaku UMKM.
Bobby Nasution berpesan agar penggunaan marketplace nantinya agar mudah dipahami, termasuk proses pemesanan dan pembayaran. Wali Kota Medan tersebut juga menyampaikan, launching KEDAN harus dilakukan step by step untuk mendorong pelaku UMKM agar mulai berdigital. Seperti panduan untuk pembuatan e-catalog termasuk menyiapkan pangsa pasar yang pertama dimulai dari ASN dengan jumlah 11.000 orang. Beberapa kegiatan Pemko juga akan mulai menggunakan produk UMKM seperti makanan dan minuman.
"Kehadiran Kedan juga mendukung kebijakan yang mewajibkan ASN di lingkungan Pemko Medan untuk berpenampilan casual setiap Selasa sejak Bulan November, kebutuhan yang akan dikenakan ASN wajib menggunakan produk UMKM yang dibeli di marketplace Kedan sehingga upaya mewujudkan UMKM naik Kelas dapat terwujud," kata Bobby.
Saat ini, ada 2.086 produk dari 1.036 UMKM yang masuk dalam Marketplace Kedan. Dari jumlah UMKM tersebut, sebagian besar UMKM bergerak di bidang fashion. Sedangkan, selebihnya diisi oleh pelaku UMKM kuliner, bahan pokok, produk kerajinan dan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bank Sumut juga menerima apresiasi dari Pemko Medan sebagai salah satu perusahaan daerah yang secara berkala menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Bobby juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan dan stake holder yang membantu Pemko Medan melalui CSRnya.
Wali Kota Medan tersebut juga berharap CSR yang diberikan hendaknya yang menyentuh langsung untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat termasuk juga untuk meningkatkan perkembangan dunia usaha. Salah satunya dalah dukungan kepada Pemko Medan untuk menekan penggunaan narkoba melalui kegiatan-kegiatan positip seperti penyediaan akses berolahraga kepada masyarakat.