Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Kalangan guru honorer di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang telah mengikuti seleksi rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023, baru-baru ini di Kota Medan, protes keras.
Pasalnya, nilai tertinggi yang mereka peroleh saat ujian seleksi Computer Assisted Test (CAT) hilang/berganti, dengan munculnya nilai hasil Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT), padahal SKTT tidak pernah mereka jalani.
"Kami ceria ketika mengetahui nilai kami tinggi usai CAT, tetapi setelah seleksi diumumkan secara serentak, nilai tinggi itu raib. Malah nilai rendah di bawah kami menjadi di atas kami. Dari mana nilai siluman itu diperoleh," sebut beberapa guru honorer peserta seleksi PPPK 2023, yang meminta nama mereka tidak disebutkan, kepada wartawan, Selasa (26/12/2023)
Kalangan guru honorer peserta seleksi PPPK itu juga bingung akan mengadu kepada siapa dan kemana.
"Tetapi besok, Rabu, kami akan melakukan aksi damai ke Kantor Bupati Langkat di Stabat. Kami menuntut keadilan rekrutmen PPPK Guru 2023. Dari mana nilai siluman itu diperoleh. Jelaskan mekanisme SKTT. Mengapa SKTT merugikan kami yang memperoleh nilai tinggi saat CAT menjadi tidak lulus, dan meluluskan nilai jauh di bawah kami. Kembalikan nilai kami, karena dari awal pengumuman tidak ada kegiatan SKTT di Langkat," ungkap kalangan guru honorer itu.
Slogan/meme tentang aksi damai kalangan guru honorer peserta rekrutmen PPPK guru 2023 itu banyak beredar di grup-grup WhatsApp sejak dua hari terakhir.
Kepala BKD Langkat Eka Syaputra Depari SSTP MAP, ketika dihubungi melalui telepon WhatsApp-nya, Selasa (26/12/2023) mengatakan, terkait apa yang akan dipertanyakan besok saat aksi guru, BKD akan jelaskan apa adanya.
"Apa yang wajar dipertanyakan, ya kita jawab secara wajar," kata Eka Syahputra Depari.