Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Islam di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar, KanwilKumham Sumatera Utara (Sumut), mengikuti ceramah agama (Tausyiah).di Masjid At-taubah Lapas setempat, Kamis (18/01/2024).
Kepala Lapas Narkotika Siantar, Robinson Peranginangin melalui Humas Eka Putra dalam keterangannya menyampaikan, ceramah agama dilaksanakan secara rutin di Lapas tersebut, sebagai bagian dari pembinaan narapidana, khususnya yang beragama Islam.
Kajian-kajian agama tersebut diharapkan mampu mengisi kegersangan rohani narapidana, sembari dapat meningkatkan ilmu pengetahuan agama, iman dan taqwa.
Melalui kegiatan tausyiah yang rutin dilaksanakan tersebut, maka diharapkan terbentuklah karakter yang agamis, sehingga kelak narapidana dapat diterima kembali oleh masyarakat sebagai warga negara yang baik manakala masa pidana telah selesai.
"Kami konsern terhadap pembinaan kerohanian. Dengan mendalami dan mengamalkan ajaran agama, maka peradaban manusia akan mencapai titik tertinggi, karena pada dasarnya orang yang taat agama akan taat hukum," katanya.
Tausiyah kali ini dibawakan oleh Ustadz Abdul Rahman Sitanggang, Da'i kota Pematang Siantar dengan membawakan tema 'Arti Manusia Diciptakan Allah'.
Dalam ceramahnya Ustadz Abdul Rahman Sitanggang menjelaskan bahwa, manusia diciptakan Allah untuk beribadah kepadaNya.
Ibadah bukan hanya terbatas pada ritual-ritual yang ada praktiknya seperti shalat, puasa, haji, zakat.
Tetapi apa saja yang diperintahkan oleh Allah melalui lisan-lisan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Juga apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Allah seperti kita menasihati orang, berdzikir, berdoa, ber amar ma’ruf nahi munkar, menuntun orang buta yang hendak menyeberang jalan, membantu mengangkat barang seseorang yang memerlukan, menghilangkan kesedihan orang lain, tersenyum, maka itu semua ibadah.
"Dan lalu apakah dunia harus ditinggalkan? Jawabannya tidak, dunia harus dilaksanakan namun sesuai dengan syariat agar sejalan denganNya,” papar Ustaz Abdul Rahman Sitanggang.