Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Guna memperkuat misi Universitas Sumatera Utara (USU) masuk 500 universitas berkelas dunia (UBD), Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi berkeliling dan berdiskusi dengan para dosen dan pimpinan program studi yang ada di kampus itu. Kegiatan berlangsung 17-19 Januari 2024. Kunjungan diawali di FEB USU dan berakhir di Aula Lantai 8, DLCB USU.
Dalam kesampaian itu, Muryanto menyampaikan keinginannya untuk meletakkan kelembagaan menjadi sesuatu yang penting, karena hal tersebut dapat menentukan keberhasilan dari cita-cita yang ingin dicapai.
”Maka kalau kita tahu tentang lembaga itu, kita pasti bisa membuat (atau) mencapai apa yang kita inginkan di tengah-tengah keterbatasan,” tutur Rektor USU, dalam keterangan tertulisnya Minggu (21/1/2024).
World Class University (WCU), kata Muryanto, merupakan bentuk dari penguatan program studi menuju USU 500 UBD. Rektor menyampaikan bahwa WCU bukan hanya sekadar dokumen resmi namun dapat mengubah pemikiran dan suasana akademik menjadi lebih baik.
”Kenapa world class university bukan hanya sekadar dokumen? (karena) kita ingin mengubah aura atau pemikiran dan kemudian mengubah suasana akademik kita menjadi lebih baik, di tengah-tengah keterbatasan hari ini, di kita maupun di lembaga kita,” tegas Rektor USU.
Muryanto membagi 3 poin penting terkait rencana USU ke depannya, yaitu pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengabdian kepada masyarakat.
Pada poin pendidikan, Muryanto menyampaikan terkait Kurikulum OBE yang merupakan syarat untuk mendapatkan akreditasi internasional. Hingga saat ini sebanyak 66% program studi belum memiliki kurikulum OBE. Oleh karena itu rektor mengimbau kepada semua program studi agar mengubah kurikulumnya menjadi kurikulum OBE. Rektor juga menyampaikan akan akreditasi prodi internasional untuk seluruhnya dan merevisi SN Dikti sesuai kekuatan prodi dalam peraturan rektor.
Dalam bidang penelitian dan publikasi, rektor menyampaikan nilai publikasi artikel internasional USU yaitu 0,8. Artinya belum mencapai 1 dosen 1 artikel. Sebanyak 400 dosen belum memiliki artikel terindeks SCOPUS
"Untuk itu, universitas akan memfasilitasi program penulisan artikel dan memberi reward kepada dosen yang memiliki produktivitas tulisan yang tinggi melalui program EQUITY dan program di LIPIHKI. Saya berharap dalam waktu dua tahun, satu dosen harus memiliki 1 jurnal," kata Muryanto.
Sedangkan dalam hal pengabdian kepada masyarakat (PKM), jumlah riset dosen USU masih sedikit yang sesuai dengan Prioritas Riset Nasional (PRN) dan USU masih kesulitan memanfaatkan HKI menjadi produk industri. Karenanya, Rektor USU mengatakan PKM harus diarahkan ke tema-tema khusus yang dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan tren bisnis dan industri.
Selain 3 hal tersebut, rektor juga menyampaikan isu penting lainnya di tahun 2024, yaitu indikator kinerja utama, program digitalisasi, perbaikan infrastruktur prioritas dan pengembangan kluster keilmuan dan PUI.