Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Di rus jalan milik Provinsi Sumatera Utara menuju pintu Tol Tanjungpura sepanjang 4 km mulai dari Simpang Babussalam/Padang Tualang hingga mendekati pintu Tol Tanjungpura, masih terhalang pohon mahoni yang masih berdiri kokoh di sisi jalan.
Sementara itu, saat ini pihak PT HKI masih terus melakukan pelebaran di dua sisi ruas jalan sepanjang 4 km itu.
Hingga kini belum ada satu institusi yang berkompeten melakukan penumbangan pohon-pohon mahoni, akibat birokrasi dan dampak hukum.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat Muhammad Armain SSTp mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan penumbangan pohon dimaksud. Tetapi, legalitas dan perintah dari yang lebih berwenang belum ada dipihaknya.
"Menyangkut pohon mahoni yang di sisi jalan provinsi maupun jalan nasional, bukan kewenangan kita. Tetapi kalau di jalan kabupaten, tidak menunggu lama untuk menebang dan membersihkannya. Tetapi kalau hanya pembersihan ranting yang sipatnya limbah, walau pohon itu di sisi jalan provinsi maupun jalan Nasional, itu bisa saja dilakukan," kata Muhammad Armain, Selasa (30/1/2024).
Dijelaskan Muhammad Armain, pihaknya telah menerima surat dari PPK Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Medan, J Nainggolan, tentang permintaan pembersihan pohon di sepanjang jalan Padang Tualang menuju pintu Tol Tanjungpura.
"Jika langsung kita tumbang dan kita bersihkan, maka batang pohon itu dititipkan kemana dan pada siapa? Karena itu merupakan aset, dan bukan aset Pemkab Langkat. Dan itu harus sudah ada rincian perhitungannya dari BBJN," katanya.
Menurut Kadis Lingkungan Hidup Langkat itu, karena, kalau dinilai dengan uang, itu kasnya masuk kemana, dan harus ada pihak yang berwenang melakukan pelelangan atas penebangan pohon di sisi jalan Provinsi. Bukan asal letak saja, setelah ditumbang, pertanggungjawabannya kepada siapa ?
"Dan nanti bisa saja timbul tudingan Dinas LH menjual pohon. Dan kita tidak mau seperti itu," kata dia.