Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebagai wujud konsistensi dalam mendorong investasi di dalam negeri, Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024. Mengangkat tema Thriving Through Transition, MIF diselenggarakan 4-8 Maret 2024, dengan rangkaian acara yang terdiri atas Site Visits, Macro Day dan Corporate Day. Sesi utama adalah Macro Day, Selasa (5/4/2024), yang dihadiri oleh pejabat Pemerintahan Republik Indonesia (RI), para pakar global, investor, dan pelaku usaha dari berbagai negara untuk berdiskusi terkait topik-topik terkini disertai peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia ke depan.
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, yang hadir sebagai keynote speaker, mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini teruji dari kemampuan Indonesia melewati berbagai krisis dan ketidakpastian ekonomi global lewat strategi yang matang.
"Pertumbuhan kita sangat bagus dan ini masalahnya tinggal manajemen dan efisiensi. Jadi, kita optimis sekali di dunia kita salah satu negara yang dianggap paling dinamis, paling atraktif. Jadi, kita butuh investasi," ujar Prabowo.
Ia menambahkan, karakteristik pendekatan Indonesia terhadap investasi adalah kolaborasi. Menurutnya, kerjasama ekonomi mulai dari segmen besar, menengah, kecil, koperasi bahkan hingga ke tingkat mikro harus bersinergi agar mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid.
Sedangkan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengimbau kepada pelaku usaha dan investor untuk tidak ragu memulai investasi karena potensi besar yang dimiliki Indonesia sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. "Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 5,1% dan siklus perekonomian akan terus naik. BI memperkirakan Indonesia akan mencapai tataran puncak pada 2027 sehingga masih ada ruang untik tumbuh," katanya.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan, MIF 2024 tidak hanya menampilkan pembicara terkemuka tapi juga membahas berbagai topik terkait kondisi geopolitik, makroekonomi, kebijakan fiskal dan moneter, sektor riil, pasar modal, dan industri perbankan di Indonesia. Tidak cuma itu, tahun ini MIF juga akan membahas tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan Artificial Intelligence (AI). Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi.
"Kami mengundang para investor, baik lokal maupun asing, untuk mengikuti MIF 2024 hadir secara langsung maupun virtual. Forum hari ini memberikan informasi terkini dan komprehensif mengenai prospek dan tantangan ekonomi Indonesia di era transisi, serta peluang investasi yang menarik dan menguntungkan di berbagai sektor," katanya.
Darmawan menambahkan, saat ini, jumlah peserta yang telah terdaftar lebih dari 25.000 partisipan yang meliputi 700 lebih peserta asing, investor asing, perwakilan dari kedutaan besar Asing, dan pimpinan/anggota kamar dagang dari berbagai negara.
"Mewakili Mandiri Group, kami menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta terhormat yang telah bergabung dalam forum ini. Kami berharap seluruh peserta mendapatkan wawasan yang berharga dalam menilai risiko dan peluang ekonomi global serta ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan seterusnya," ujarnya.
Bank Mandiri Group berharap calon investor dan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan pemerintah untuk menarik investasi. Forum ini juga bentuk komitmen perseroan dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global.
Khusus pada Macro Day yang digelar secara publik, MIF 2024 diharapkan tidak hanya mampu membangun kepercayaan investor akan berlanjutnya reformasi perekonomian masa pemilu. Namun juga memberikan pengetahuan dan ilmu kepada masyarakat yang lebih luas khususnya dalam era transisi di tahun ini.
"Kami sangat optimis, kinerja industri perbankan di Indonesia tetap tumbuh tahun 2024 sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional. Saat ini industri perbankan memiliki kondisi fundamental yang sangat baik. Untuk itu Bank Mandiri berkomitmen terus mendukung ekspansi bisnis perbankan yang terukur agar dapat berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi," katanya.
Pasalnya, kendati berada di tengah volatilitas pasar keuangan global, persepi optimis terhadap sektor perbankan di Indonesia tetap terjaga. Bank Mandiri ikut mencetak kinerja yang positif sepanjang tahun 2023 lalu. Secara bank only misalnya, Bank Mandiri mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 1.085,78 triliun atau tumbuh 16,42% secara yoy.
Jika dirinci berdasarkan jenis kreditnya, pertumbuhan ini didukung kredit produktif perseroan yang meningkat 17,3%. Salah satunya ditopang kredit investasi yang mampu tumbuh 12,94% yoy menjadi Rp 468,34 triliun di tahun lalu.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan, MIF 2024 merupakan event yang sangat penting dan strategis di tengah momentum pertumbuhan perekonomian Indonesia guna membuka akses bagi para investor untuk mendapatkan update mengenai potensi pertumbuhan investasi serta faktor-faktor/industri yang mendukungnya, yang pada akhirnya membuat mereka tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
"Pada kesempatan ini, kami menyelenggarakan Site Visit dan Corporate Day, dimana lebih dari 250 investor asing dan domestik hadir dengan total dana kelolaan sekitar US$ 12 triliun. Dari jumlah investor yang hadir, 30% merupakan investor asing dari Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Inggris, Eropa, serta Amerika Serikat, dan berasal dari berbagai industri potensial saat ini, termasuk perbankan, pertambangan, konsumsi, telekomunikasi, retail, properti dan teknologi," katanya.