Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Thailand kabarnya akan menjadi lokasi baru bagi Kia untuk membangun pabrik mobil listrik. Sebelumnya, dikabarkan Tesla juga sedang berdiskusi dengan pemerintah Thailand untuk membangun pabrik mobil listrik.
Diberitakan Reuters, produsen mobil Korea Selatan Kia Corp sedang dalam pembicaraan dengan Thailand untuk membangun fasilitas kendaraan listrik di negara tersebut. Hal itu disampaikan oleh dua sumber pemerintah tanpa disebutkan namanya.
Kabarnya, rencana pembangunan pabrik mobil listrik ini merupakan upaya Thailand untuk menjadi pembuat kendaraan listrik terkemuka di ASEAN.
Menurut sumber yang menolak disebutkan namanya, diskusi sedang berlangsung dan terfokus pada insentif yang dicari oleh produsen mobil tersebut dari pemerintah Thailand.
"Mereka (Kia) punya proposal serius yang mereka ajukan," kata salah satu sumber, mengacu pada Kia. "Bola ada di tangan mereka," katanya.
Dewan Investasi Thailand (BOI) pada Januari lalu mengatakan, Kia sedang mempertimbangkan investasi di Thailand. Namun, terkait kabar terbaru ini, Kia dan BOI menolak berkomentar.
Thailand secara terpisah juga sedang melakukan pembicaraan dengan Tesla mengenai fasilitas baru yang dapat mencakup produksi kendaraan listrik dan baterai.
Seorang pejabat dari kantor Perdana Menteri Thailand, Supakorn Congsomjit, mengatakan Tesla sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Thailand mengenai fasilitas produksi di negara tersebut. Akhir tahun lalu, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu telah melakukan survei lokasi di Thailand.
"Pemerintah Thailand telah menawarkan Tesla 100 persen energi ramah lingkungan untuk menjalankan fasilitas yang dapat memproduksi kendaraan listrik atau baterai," kata Supakorn Congsomjit dikutip Reuters.
Thailand bertujuan untuk menggenjot produksi kendaraan listrik. Menurut rencana pemerintah, negara ini ingin memproduksi mobil listrik sebanyak 30 persen dari total produksi tahunannya yang mencapai 2,5 juta unit pada 2030.(dto)