Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Cuaca panas terik dan menyengat, seperti di awal Ramadan 1445 H/2024 M ini, menghasilkan keringat yang banyak dan bisa mengakibatkan dehidrasi. Kondisi itu bisa menganggu dalam menjalankan ibadah puasa.
Membatalkan puasa tidak pada waktunya karena cuaca panas dan terik, tidaklah menjadi pilihan. Sebab tetap berpuasa pada situasi itu, menjadi nilai lebih dalam hal ibadahnya.
Agar ibadah puasa tetap lancar meski cuaca panas dan terik, Tokoh kesehatan Prof Dr dr Ridha Dharmajaya SPBS (K) menyarankan agar selalu bersahur sebelum subuh serta mengonsumsi air putih secukupnya.
"Menyiasati panas terus saat puasa, yakni dengan bersahur dan beraktifitas di luar ruangan sesuai porsi kebutuhan kita. Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu," ujar Prof Ridha kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).
Prof Ridha, yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan (FK) USU itu mengingatkan, bahwa sesuai hakikatnya puasa adalah menahan nafsu dan juga belajar merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang kurang mampu.
"Tentunya dengan puasa yang kita jalani di bawah sengatan terik matahahari, nilai ibadah yang kita dapatkan akan lebih banyak pastinya," ujar Prof Ridha.
Karena itu, Prof Ridha, inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) itu mengajak umat Islam agar menjaga ibadahnya dan juga menjaga kesehatannya.
"Jaga ibadah dan kesehatan dengan konsumsi makanan yang sehat dan melakukan aktifitas sesuai kebutuhan kita," ungkap Prof Ridha.