Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Badan Pengurus Daerah Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia Sumatra Utara (BPD ASEPHI Sumut) mengikuti fashion show dalam malam Penganugerahan Inacraft Award 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, beberapa waktu lalu.
Sekretaris BPD ASEPHI Sumut, Hj Vita Lestari Nasution, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/3/2024) mengatakan, dalam fashion tersebut, desainner dari BPD ASEPHI Sumut menampilkan aneka busana yang menggunakan kain tradisional khas Sumut.
"Ada empat desainer anggota BPD ASEPHI Sumut yang menampilkan aneka hasil karyanya. Mereka adalah Vita Lestari Nasution dari VEC, Manjunjung Hutabarat , Dina Rilan dan Ucok Hutabarat, dari Opung Bao," jelasnya.
Vita Lestari Nasution mengatakan, dalam kesempatan tersebut Ketua Umum BPP Asephi, Dr H Muchsin Ridjan MM memberikan buket bunga kepada 4 desainer BPD Asephi Sumatera Utara.
Adapun dalam fashion itu, Vita Lestari Nasution menampilkan busana dengan tema The Modest Si Raja Ulos.
Busana yang ditampilkan menggunakan kain ulos Si Raja Ulos motif Harungguan yang dipadukan dengan Ulos Jugia dan Ulos Pucca. Gabungan ketiga ulos ini melambangkan keagungan serta simbol kehidupan dan kebahagiaan.
Vita mengatakan, ulos motif Harungguan diberi gelar sebagai si Raja Ulos karena karena hampir semua motif ulos ada di motif Ulos Harungguan.
"Busana ini kemudian dilengkapi dengan
tas yang berbahan Ulos Harungguan dan Pucca. Pemakaian busana ini terlihat semakin anggun setelah disematkan asesoris berupa bros Batak Ulu Paung Raja," ujarnya.
Sementara desainer Manjunjung Hutabarat menampilkan busana dengan tema Sadum Silindung Salaon. Kain yang digunakan merupakan kain tenun yang terinspirasi dari motif Ulos Sadum Silindung.
Motif ini biasa digunakan kaum wanita dalam acara sukacita, juga sering dipakai sebagai tanda sukacita dan cenderamata bagi wisatawan atau tamu-tamu yang berkunjung ke Tano Batak.
Vita Lestari mengatakan, dalam pewarnaannya, Manjunjung Hutabarat mengusung karya ramah lingkungan dimana desainer kondang ini menggunakan pewarna alami dari daun salaon, yang dalam bahasa latinnya disebut Indigofera tinctoria L. Tanaman ini banyak ditemukan di pinggiran Danau Toba.
Sementara desainer Dian Rilan mengangkat tema Balau Na Bagak atau Sibiru yang Cantik dalam fashion tersebut. Motif ulos Suri-suri ganjang yang dipadukan dengan Ulos Si Tolutuho dengan desain ready to wear long outer semi blazer tanpa lengan cocok untuk acara formal dan non formal.
"Sedangkan desainer Ucok Hutabarat mengusung tema Memoirs of Harungguan yang mengisahkan perjalanan panjang Ulos Harungguan. Kisah cinta antara Boru Tobing penenun Harungguan dari Silindung dan Marga Simbolon dari Muara mencatat kisah historikal yang ikut serta membawa Ulos Harungguan dari Silindung ke Muara dan mewariskannya hingga saat ini," tuturnya.
Vita Lestari Nasution berharap, kain tradisional khas daerah di Sumatera Utara dapat semakin luas dikenal oleh masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Sumatera Utara merupakan daerah yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Di antaranya pada kain tradisional yang memiliki banyak sekali motif sehingga layak untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas," ujarnya.