Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan pesan keras kepada maskapai penerbangan untuk tidak menaikkan harga tiket pesawat selama masa mudik Lebaran 2024 ke level tertinggi (tarif batas atas/TBA). Sebab hal ini dapat menyebabkan inflasi di sektor transportasi.
Tito mengatakan perihal ini juga sudah disampaikan kepada Kementerian Perhubungan terutama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam rapat tingkat nasional. Ia meminta kepada Kemenhub untuk mengundang seluruh maskapai guna menyampaikan pesannya tersebut.
"Sekarang kita akan berhadapan dengan situasi yang lain, yaitu Ramadan dan Hari Raya (Idul Fitri 1445 H). Mobilitas masyarakat arus mudik diperkirakan tinggi, arus balik lebih dari 100 juta, ini akan berpengaruh (inflasi/kenaikan harga) di sektor transportasi," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (18/3/2024).
"Saya sudah menyampaikan dalam rapat tingkat nasional untuk Kementerian Perhubungan betul-betul, terutama perhubungan udara ini bisa mengundang semua airlines untuk tidak mematok harga tertinggi. Karena ada harga acuan tertinggi (tarif batas atas/TBA), jangan diambil yang tertinggi. Jangan aji mumpung!" tegasnya.
Hal tersebut dirasa penting agar angkutan udara tidak menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi mengingat layanan penerbangan merupakan salah satu moda transportasi yang paling banyak digunakan selama masa Lebaran.
"Orang banyak menggunakan transportasi (udara untuk mudik) kemudian (maskapai) dihajar harga tinggi untuk dapat keuntungan, tapi dampaknya nanti di inflasi," wanti-wanti Tito.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah penumpang pesawat pada angkutan Lebaran tahun 2024 mencapai 4,4 juta atau dengan rata-rata harian 275.416 penumpang. Jumlah tersebut naik sebesar 12% dibandingkan tahun 2023 atau naik 1% dibanding tahun 2019.
"Yang kami proyeksikan adalah secara total itu diperkirakan adalah 4,44 juta naik 12% dari tahun 2023 atau naik 1% dari tahun 2019," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni dalam konferensi pers, Minggu (17/3) kemarin.
Dalam hal ini, Maria mengatakan akan ada 420 pesawat yang beroperasi melayani angkutan Lebaran baik untuk rute domestik maupun internasional. Dari jumlah itu terdapat sekitar 40 pesawat propeller atau baling-baling dan 35 pesawat kecil untuk perintis.
"Untuk jumlah pesawat total 420. (Sebanyak) 420 ini sebagian besar memang jet kita hanya punya ATR propeller 40-an dan juga pesawat kecil hanya 35, jadi biasanya mainnya di perintis," jelasnya.
Maria mengatakan, jumlah pesawat yang beroperasi itu cukup. Sebab, kebutuhan untuk memenuhi semua rute sekitar 320 pesawat.
"Ketersediaan pesawat ini tentu sangat mencukupi ya karena memang hitungan kami, kita hanya memerlukan pesawat untuk aktivasi semua rute ini 320-an. Jadi masih ada kelebihan pesawat," ungkap Maria.
Dia mengatakan, rute favorit untuk domestik masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya antara lain Denpasar, Kualanamu, Surabaya, Makassar, dan lain-lain.
"Kemudian untuk rute internasional memang masih Singapura, Cengkareng-Singapura maupun Denpasar-Singapura, Kuala Lumpur, Perth, dan Jeddah untuk umrah," katanya.(dtf)