Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Panitia Natal Oikumene Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 dilantik pada Jumat (7/6/2024), di Gereja GPIB Immanuel Medan, diketuai Dr Naslindo Sirait SE MM, yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut.
Perayaan Natal Oikumene 2024 tersebut direncanakan digelar pada Jumat 20 Desember, dengan menghadirkan 10.000 jemaat gereja di Sumut.
Beberapa rencana rangkaian kegiatan Road to Natal Oikumene, di antaranya Christmas Tree (pendirian pohon Natal di beberapa titik), Christmas Carol yaitu persembahan pujian di beberapa titik keramaian (public space), Christmas Market (Bazaar UMKM dan pasar murah), Christmas Festival (kompetisi kesenian antar Gereja).
Kemudian Christmas Charity (rangkaian kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah dan pengobatan gratis), Christmas Forum (konferensi yang mempertemukan masyarakat Kristen berpengaruh di Sumut dalam format seminar kepemimpinan, pelatihan bisnis, talkshow, dan lainnya.
Adapun pelantikan panitia didahului dengan ibadah bertemakan "Take your candle, and go light your world", yang dihadiri ratusan undangan terdiri dari panitia dan partisipan dari berbagai unsur gereja, pemerintah, ormas Kristen, akademisi, pengusaha, tokoh-tokoh Kristen, praktisi dan lainnya.
Pelantikan panitia dilakukan secara bersama oleh 3 Lembaga Aras Gereja. Ketiganya adalah Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Sumatera Utara (PGI Wilayah Sumut) Pdt Dr Victor Tinambunan MSt, Ketua Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia Sumut-Aceh (PGPI Sumut Aceh) Pdt Dr Samuel Gozhali D, dan Ketua Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injil Indonesia Wilayah Sumatera Utara (PGLII Wilayah Sumut) Pdt D Edy Prajitno.
Dalam SK yang dibacakan Sekretaris PGI Wilayah Sumut, disampaikan agar Umat Kiristen Sumut bersatu dalam satu perayaan Natal Oikumene tahun 2024. Sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang mengatasnamakan oikumene melakukan perayaan Natal terpisah-pisah.
Susunan Kepanitiaan Natal Oikumene 2024 tahun ini terdiri dari beberapa formasi, yakni Dewan Pelindung yang melibatkan unsur Forkopimda se-Sumut dan Pimpinan Sinode Gereja se-Sumut. Penasehat terdiri dari tokoh-tokoh Gereja, Anggota DPR RI & DPRD Sumut dan Tokoh Kristen Sumut, dan Panitia Pengarah dari unsur tokoh-tokoh intelektual dan kalangan birokrat.
Kemudian Panitia Pelaksana di antaranya Ketua Umum Dr Naslindo Sirait SE MM, yang juga Ketua PIKI Sumut, Sekretaris Umum Pdt Stevenson Kumenit STh MMin dan Bendahara Ymum Bertha Mariana Silalahi SE Ak CA CRMP. Selain itu terdapat koordinator dari berbagai bidang yang bertanggung jawab untuk memastikan kesuksesan acara Natal Oikumene tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua PGI Wilayah Sumut Pdt Dr Victor Tinambunan MSt menyampaikan pelantikan panitia bukan hanya merupakan momentum penting dalam persiapan perayaan Natal Oikumene, tetapi juga simbol kebersamaan dan semangat kerja sama diantara berbagai elemen masyarakat Kristen di Sumut.
Ia mengatakan esensi Natal Oikumene bukan hanya sebatas seremoni, tetapi juga merupakan momentum penting untuk menunjukkan bagaimana keterlibatan Gereja dan semua unsur Kristen dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada tujuan pembangunan daerah.
Melalui perayaan ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi yang erat antara gereja dan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Sumut yang lebih baik.
Kemudian Pdt Dr Samuel Gozhali sebagai Ketua PGPI Sumut-Aceh, menekankan pentingnya kerja keras, pemikiran yang matang dan sumber daya finansial dalam menjalankan tugas panitia. Ia menegaskan bahwa dalam menghadapi tantangan, panitia tidak boleh mudah frustasi tetapi harus selalu melibatkan Tuhan dalam setiap Langkah.
"Yang paling utama adalah bagaimana bekerja dengan tenaga, uang dan pikiran. Jika ada masalah, jangan frustasi tetapi serahkan kepada Tuhan. Butuh tenaga, butuh pikiran, butuh biaya dan berpengharapan pada Tuhan," ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua PGLII Wil Sumut, Pdt Edy Prajitno, mengharapkan panitia harus dapat memaksimalkan perannya dengan bekerja keras, bekerjasama, serta selalu bersyukur dan mengandalkan Tuhan agar dalam proses dan pelaksanaan Natal Oikumene Sumut dapat berjalan dengan baik.
Ia juga mengatakan bahwa 3 Lembaga aras Gereja akan selalu mendukung sepenuhnya. "Saya sangat bahagia akhirnya tiga aras ini bisa bersama-sama melaksanakan Natal Oikumene tahun ini, dan jangan sungkan karena gereja akan selalu memberikan dukungan," ujar Edy Prajitno.
Sementara itu Ketua Umum Panitia Natal Oikumene Dr Naslindo Sirait dalam sambutan perdananya mengucapkan terimakasih atas dukungan 3 Lembaga Aras Gereja dan siap melaksanakan amanat dengan baik. Dengan dukungan dari 3 Lembaga Aras Gereja, panitia akan berusaha membuat format Natal yang bisa mengakomodir semangat oikumene.
Perayaan Natal Oikumene juga dikemas menjadi ibadah dan rangkaian yang memberikan makna dan kesan yang dalam yang akan menimbulkan semangat, harapan, persatuan dan tradisi untuk untuk terus dikenang khususnya oleh generasi muda kelak.
"Anak-anak kita kelak akan terus merindukan Natal. Karena itu tradisi Natal harus terus digaungkan sebagai sukacita dunia akan berita keselamatan yang Tuhan berikan bagi Dunia yang terus mengalami kerusakan ini," ujar Naslindo.
Naslindo mengatakan melaksanakan Natal Oikumene 2024 adalah tugas berat. Karena itu dibutuhkan dukungan oleh semua pihak, mulai dari Gereja, Pemerintah dan Legislatif juga kalangan swasta. Sehingga perayaan Natal ini selain sebagai kegiatan keagamaan, juga momentum yang mendorong perekonomian lokal dengan menggalakan Bazar UKM serta pariwisata menjelang akhir 2024.
Seperti diketahui bersama, tambah Naslindo, Sumut merupakan provinsi dengan pemeluk agama Kristen terbesar di Indonesia, jumlahnya 4,09 juta jiwa. Hal ini adalah potensi yang sangat besar jika dimanfaatkan dengan baik selain sebagai pusat kekristenan, juga dapat memberikan dampak bagi perekonomian dan pariwisata.
"Maka perlu terus kita pupuk persatuan, toleransi, saling menghargai dan bekerjasama, itulah semangat oikumene yang sejatinya harus menjadi ciri dan darah daging setiap warga gereja di tengah-tengah hubungan kita bersama dengan anak-anak bangsa lainnya," pungkas Naslindo.