Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah mahasiswa FISIP USU dan juga pengelola media online Reposisi FISIP USU mendatangi tokoh masyarakat Prof Dr dr Ridha Dharmajaya SpBS (K) di Kantor Pemuda Medan, Rabu (12/6/2024) pagi.
Mereka mengundang Prof Ridha untuk hadir berdialog dan berdiskusi secara langsung dengan mahasiwa di acara yang akan digelar Reposisi dan BEM FISIP USU, Kamis (13/6/2024).
Pada kesempatan itu mahasiswa FISIP USU tersebut mengungkap hasil survei yang mereka lakukan terhadap sejumlah calon Wali Kota Medan favorit di Pilkada Medan 2024.
Adapun hasilnya versi mahasiswa USU, nama Prof Ridha masuk dalam sosok favorit, yakni salah satu sosok yang diinginkan kaum mahasiswa.
"Kita juga survei popularitas calon dan Prof Ridha masuk peringkat dua besar dari beberapa nama yang disebutkan. Itu juga menjadi alasan kami mengundang Prof Ridha untuk berdialog secara langsung dengan mahasiswa," ungkap Haris.
Sebelumnya mereka juga telah melakukan survei terhadap kinerja Pemko Medan. "Kami di mahasiswa sebelumnya telah melakukan survei yang skopnya yaitu respondennya anak-anak mahasiswa USU dan menghasilkan tingkat kepuasan terhadap Pemko Medan sekarang hanya 36 persen sehingga kami ingin menjaring harapan-harapan untuk Pemko Medan selanjutnya," ujarnya.
Survei itu sendiri dilakukan sejak 29 Mei-3Juni 2024 dengan melibatkan 250 responden mahasiswa USU yang terbagi dari 125 laki-laki dan 125 perempuan.
Dari hasil survei terkait tingkat kepuasan mahasiswa USU terhadap kinerja Wali Kota Medan periode 2020-2024, memperlihatkan data yang mengejutkan, di mana 40,59% tidak puas, 36,47% puas, 12,35% sangat tidak puas dan 10,59% sangat puas.
Untuk calon Wali Kota Medan pilihan mahasiswa USU, Afif Abdilah berada di posisi atas meraih 33,9% disusul sosok yang mendadak mencuri perhatian publik yakni Prof Ridha dengan perolehan 22,50% disusul Aulia Rachman 11,50%.
Sementara untuk kriteria calon walikota dengan latar belakang yang paling diminati adalah akademisi di angka 50% disusul tokoh agama di angka 25% selanjutnya pengusaha di bawah angka 20%.