Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medan Bisnis - Banda Aceh. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengharapkan kepada masyarakat petani di Indonesia untuk tidak menjual tanahnya. Hal itu mengingat ancaman persediaan lahan pertanian yang semakin sempit.
Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada pertemuan dengan seribuan petani dan nelayan dari seluruh Indonesia di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (5/5).
Pertemuan itu merupakan rangkaian dari Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XV di provinsi Aceh.
Turut hadir sebagai pemateri pada kegiatan itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah serta sejumlah Gubernur, Bupati dan Walikota dari seluruh Indonesia.
Menurutnya, ancaman terbesar saat ini adalah persediaan lahan pertanian di Indonesia yang semakin sempit. “Ini bisa menjadi ancaman bagi ketahanan pangan kita,” ungkap Panglima.
Apalagi, katanya, petani dan nelayan merupakan pahlawan Indonesia, karena mereka bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja akan tetapi juga kebutuhan seluruh masyarakat.
“Nah lalu ancamannya apa? tanah sudah tidak semakin lebar tapi semakin sempit oleh karena itu jangan menjual tanah,” ujar Jenderal bintang empat tersebut.
Panglima ini juga menyebutkan, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Jokowi, bahwasanya pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen. “Saya katakan bahwa petani dan nelayan ini adalah pahlawan, jika tidak ada petani dan nelayan kita semua bisa mati kelaparan. Artinya sebagian besar pertumbuhan ekonomi di negara kita sangat disokong oleh sektor pertanian,” jelasnya. (dedi irawan)