Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Petugas Polsek Medan Baru dan Polrestabes Medan meringkus Dedi Umbara alias Oom (34), tersangka pembunuh Kamal Abdullah (53) penjaga gudang proyek bangunan CBD Polonia Medan, Jumat (12/5/2017). Tersangka Dedi ditembak kedua kakinya karena melarikan diri saat hendak ditangkap.
Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja dalam paparannya di Polrestabes Medan Selasa (30/5/2017) mengungkapkan, tersangka Dedi ditangkap di Dumai pada Kamis (25/5/2017). "Kasus ini berhasil kita ungkap dari hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap para saksi-saksi," kata Tatan.
Sebelum berhasil ditangkap di Dumai, tersangka telah berpindah-pindah tempat. Sejak berhasil merampok, dengan motor korban, tersangka pergi ke Telung Kenas, Deliserdang. Dari Telung Kenas, ia ke Sergai menjual motor hasil rampokan. Lalu ia ke Kampar, Riau. Dari Kampar, ia bergeser ke Kandis. Dari Kandis, ia kemudian bergeser ke Dumai. Saat di Dumai ia berencana kabur ke Rantauprapat karena mengetahui pelariannya terendus. Namun, pelariannya kandas. Ia dibekuk atas kerjasama Polsek Medan Baru dengan Polsek Bagan Sinembah.
Tatan mengatakan, motif tersangka Dedi membunuh Kamal adalah motif perampokan. Motor Honda Vario serta HP korban dibawa kabur. "Korban dihabisi dengan besi ulir di lokasi proyek," terangnya.
Sementara tersangka berdalih sakit hati sehingga nekat membunuh korban. "Minjam uang saya gak dikasih," kata tersangka. Di kedua kakinya masih terlihat perban di betis bekas tembakan.
Dalam kesempatan tersebut, juga dipaparkan kasus perampokan dan pembunuhan terhadap Marukin Samosir (81). Marukin tewas dibunuh di rumahnya Jalan Setia Luhur, Helvetia. Mayatnya ditemukan Rabu (24/5) malam. Dari penyelidikan, polisi menangkap tiga orang tersangka masing-masing R (16) warga Setia Luhur Gang Ginggong, PD (35) dan RD (17). Karena kedua tersangka masih dibawah umur hanya tersangka PD yang dihadirkan. Pembunuhan terhadap korban dilakukan para tersangka yang panik karena aksi pencuriannya di rumah korban ketahuan.