Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Trenggalek. Seekor induk penyu ditemukan mati mengenaskan di kawasan Pantai Taman Kili-kili Trenggalek. Tubuh penyu dipenuhi pancing renteng yang diduga milik nelayan lokal.
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Taman Kili-kili Ari Guanwan mengatakan, dari hasil identifikasi, penyu tersebut merupakan jenis abu-abu atau lekang, dengan berat di atas 200 kilogram.
"Kami temukan kemarin, kalau usianya sudah dewasa, kisarannya di atas 30 tahun atau bahkan lebih. Saat ditemukan kondisi penyu tersebut telah mati, salah satu sayap depan dan kali belakang terlilit tali beserta 110 mata pancing, katanya, Selasa (3/10/2017).
Dijelaskan, jeratan mata pancing dan tali mengakibatkan pegerakan penyu terbatas dan tidak bisa berenang, sehingga mati dan terdampar di kawasan Pantai Taman Kili-kili.
Pihaknya mengaku, kasus tersebut baru pertama kali terjadi di wilayahnya, karena sebelumnya rata-rata hanya terjerat jaring nelayan, sehingga masih bisa diselamatkan dan dilepas kembali ke laut bebas.
Induk Penyu Lekang Ditemukan Mati Terjerat Pancing RentengFoto: Adhar Muttaqin
"Kebetulan nelayan di sekitar Trenggalek ini sudah memiliki kesadaran tinggi terkait konservasi penyu, apabila mereka menemukan ada yang terjerat jaring, biasanya langsung diselamatkan," ujarnya.
Pihaknya berharap, masyarakat semakin peka terhadap isu pelestarian penyu, karena hewan laut tersebut saat ini kondsinya semakin langka. Bahkan beberapa jenis penyu saat ini telah punah.
"Potensi hidup penyu saat ini semakin rendah, kalau lima tahun lalu masih sekitar 3 persen, artinya dari 1.000 hanya 30 yang bisa tumbuh dewasa, sedangkan tahun ini turun menjadi satu persen," imbuhnya.
Rendahnya potensi hidup penyu tersebut diakibatkan sejumlah faktor, termasuk banyaknya predator yang ada di tengah laut, serta sejumlah ancaman lain dari ulah manusia yang kurang bertanggung jawab.
Kawasan Pantai Taman Kili-kili di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Trenggalek menjadi pusat konservasi penyu di wilayah Trenggalek dan sekitarnya. Dalam setahun rata-rata terdapat 50 penyu yang mendarat untuk bertelur. (dtc)