Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Solo - Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta menerapkan rekayasa lalu
lintas terkait rencana pembangunan flyover Manahan, Rabu (4/10/2017).
Alhasil, sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan parah karena
penutupan perlintasan sebidang Manahan.
Sesuai prediksi, kemacetan terpusat di sekitar perlintasan sebidang
Purwosari dan perlintasan sebidang Pasar Nongko. Kemacetan paling
parah terjadi pada jam-jam berangkat dan pulang kerja, juga saat
kereta melintas.
Barisan kendaraan bermotor terpantau mengular dari Jalan Sam Ratulangi
dan Jalan MH Thamrin menuju perlintasan sebidang Purwosari. Dari Jalan
Ahmad Yani menuju perlintasan sebidang Purwosari pun terjadi
kemacetan.
Di kawasan Pasar Nongko pun demikian. Kendaraan dari Jalan Hassanudin
yang berbelok kiri ke Jalan RM Said harus berjalan pelan karena sudut
belokan yang cukup sempit.
"Kami sempat melakukan perubahan rekayasa lalu lintas, seperti di
Jalan RM Said kita bula dua arah pada jam sibuk. Karena beban di Jalan
MT Haryono, Jalan S. Parman dan Jalan Setiabudi ikut macet," kata Kasi
Rekayasa Lalu Lintas Dishub Surakarta, Ari Wibowo, Rabu (4/10/2017).
Kendala lainnya, pengemudi mobil kesulitan ketika melintas di Jalan MT
Haryono depan SMPN 1. Pengemudi harus bermanuver belok ke jalur lambat
karena jalan utama ditutup.
"Karena sudut belokan cukup sempit, ada mobil yang kesulitan
bermanuver. Kami akan minta Dinas Pekerjaan Umum untuk membongkar,"
ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dishub Surakarta, Hari Prihatno, mengatakan
simulasi tersebut masih berupa gambaran awal pembangunan flyover.
Pihaknya berencana kembali menggelar simulasi.
"Nanti setelah ada konsep pembangunan yang jelas, akan kami
simulasikan lagi, biar masyarakat tidak kaget. Mungkin dua kali lagi,
tapi konsepnya harus benar-benar riil," kata Hari di kantornya.
Rencananya, pembangunan flyover bakal mulai dikerjakan pada November
2017. Proyek itu dikerjakan multiyears hingga pertengahan 2018. dtc