Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tak ada yang berubah dari Marc Marquez sejak dia berstatus rookie MotoGP hingga kini di ambang meraih titel juara untuk kali ketiga. Dia masih sering crash.
Menjelang balapan penutup musim di Valencia, Marquez masih bertengger di puncak klasemen. Dia memimpin 21 poin dari pesaing terdekatnya Andrea Dovizioso.
Sempat seret di awal musim, perjuangan Marquez untuk bisa berada di posisi atas jauh dari mudah. Terlebih lagi dia masih sangat sering mengalami crash di musim ini.
Situs resmi MotoGP mencatat rider asal Spanyol itu sudah 25 kali terjatuh dari atas motornya. Kecuali para rookie, Marquez adalah rider yang paling sering jatuh di kelas MotoGP.
Saat pertama turun di kelas MotoGP di 2013, Marquez tercatat jatuh sebanyak 15 kali. Pada 2014 Marquez berhasil mempertahankan titel juaranya dengan gemilang: meraih 10 kemenangan beruntun di awal musim. Di musim tersebut dia 'hanya' jatuh 11 kali, paling sedikit sejauh ini.
Marquez kemudian kehilangan titel juaranya di 2015. Ketika itu dia terjatuh 13 kali. Sedangkan di musim lalu jumlah kecelakaan yang dia alami naik jadi 17 kali.
Sejak musim lalu Marquez sebenarnya sudah mulai mengubah gaya membalapnya menjadi lebih kalem. Tapi itu tidak mengurangi jumlah crash yang dia alami.
Dalam beberapa kesempatan Marquez menyebut dirinya selalu ingin mengetahui batasan yang dia dan motornya miliki di setiap balapan. Itu yang membuat dia kerap jatuh, namun kemudian mendapatkan informasi tentang seberapa jauh dia bisa mengoptimalkan diri dan motor untuk meraih hasil terbaik saat race day.
"Saya mengalami crash karena saya berupaya semaksimal mungkin. Saya memberikan 100% sejak FP1, dan mencoba memberikan yang terbaik. Ini gaya saya, dan ini memberi saya lima gelar juara dunia," ucapnya. (dtc)