Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tebingtinggi. Kota Tebingtinggi, Sumatra Utara dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang, yang ‘membelah’ kotatersebut setelah hujan yang mengguyur sejak Jumat malam. Ribuan rumah warga di lima kecamatan di kota itu, mulai dari Kecamatan Rambutan, Bajenis, Tebingtinggi Kota, Padang Hulu hingga sebagian wilayah Kecamatan Padang Hilir khususnya di kawasan bantaran sungai terendam, Sabtu (2/12/2017).
Selain merendam rumah-rumah warga, banjir yang juga menggenangi sejumlah ruas jalan utama, seperti Jalan Sudirman, Jalan Sutomo dan kawasan simpang empat lampu merah, mengakibatkan ratusan kenderaan yang akan menuju inti kota harus memutar arah mulai dari simpang Ramayana di Jalan Sudirman ke Jalan Taman Bahagia (Kampung Keling) hingga ke Simpang Medan dan Jalan Tengku Imam Banjol. Akibatnya, terjadi kemacatan panjang di seputar kawasan tersebut.
Kawasan terparah terkena banjir terjadi di wilayah Kecamatan Tebingtinggi Kota, tepatnya di Kelurahan Bandar Utama dan Badak Bejuang, Sejumlah sekolah terpaksa diliburkan, bahkan pasar tradisional Inpres menjadi lumpuh, aktivitas perdagangan menjadi terhenti karena para pedagang langsung menutup dagangannya dan para pembeli pun beralih ke pasar tradisional lainnya.
Selain itu, di Kecamatan Rambutan, Bajenis (BTN Purnawirawan Kelurahan Bulian) dan di Kecamatan Padang Hulu, terutama di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Sei Padang ratusan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan yang mendengar kabar banjir tersebut langsung turun ke lapangan memantau banjir bersama Kepala BPBD Wahid Sitorus dan para camat dan lurah ke lokasi-lokasi terparah yang terendam banjir, yakni di Kelurahan Bandar Utama dan Kelurahan Bulian, sembari meminta laporan kepada camat dan lurah berapa jumlah rumah yang terendam.
Menurut Umar, banjir ini memang banjir musiman setiap akhir tahun yakni antara bulan Desember dan Januari. Walikota memerintahkan camat dan lurah agar terus memantau warganya di setiap titik-titik rawan banjir. Sedangkan kepada Kepala BPBD, diperintahkan untuk terus melakukan pemantauan air Sungai Padang, apakah terus mengalami peningkatan.
“Hasil laporan sementara Kepala BPBD Tebingtinggi, air Sungai Padang terus naik. Kita persiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga nantinya bersama Tagana Tebingtinggi,” terang Umar.
Salah seorang warga Kelurahan Bandar Utama, Zulkarnain (49) menuturkan, banjir yang sudah sering dialami warga di sana, kali ini paling parah karena air sungai meluap hingga melewati batas tanggul pembatas.
Sedangkan terkait bantuan, masyarakat korban banjir mengaku belum menerima bantuan karena masih sibuk memindahkan barang-barang yang terendam air banjir. “Warga disini sudah biasa dengan banjir, kita berharap apa yang disampaikan pimpinan Kota Tebingtinggi ada tindak lanjutnya,” ujarnya.