Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Denpasar - Seorang mekanik sepeda asal Semarang, Juwanto, menjadi penguasa Gran Fondo New York (GFNY) Bali 2018 putra. Dia finis terdepan.
GFNY Bali yang start dan finis di Jl By Pass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (4/1/2018) sejauh 143 kilometer usai. Pada kategori overall putra gelar juara menjadi milik Juwanto, seorang mekanik sepeda asal Semarang. Dia finis terdepan dengan waktu tempuh empat jam tujuh menit dan enam detik.
"Saya bangga karena peserta begitu banyak dan para cyclist begitu antusias, jadi memenangi event ini sangat senanglah," kata Juwanto usai seremoni podium di Prime Sanur Hotel, Jl By Pass Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Minggu (4/1/2018).
Juwanto mengaku dirinya bukanlah atlet dan tak pernah mendapatkan pelatihan standar atlet. Tapi, hobi dan kegemaran terhadap sepeda menjadi bekal dia untuk menimang piala setinggi 50 cm.
"Saya sama sekali bukan basic dari atlet. Saya penghobi saja dan suka sekali bersepeda, dari SMP, SMA sampai keseharian saya bersepeda. Saya juga bekerja sebagai mekanik sepeda," ujar Juwanto.
Tapi, Juwanto rupanya telah mengikuti GFNY di Lombok sebanyak dua kali. Walau tidak menjadi juara pertama, tentu saja maraton sepeda seperti GFNY Bali 2018 bukan hal baru untuk Juwanto.
"GFNY ini ketiga kalinya. Dua kali ikut di Lombok. Perbedaannya di Lombok jalur tidak sepadat Bali, namun saya lebih senang di Bali karena jalannya lebar, kalau di Lombok ada jalur sempit. Tapi, masing-masing memang memiliki karakter jalur sendiri," Juwanto mengucapkan.
Ia menilai jalur GFNY Bali 2018 tidak terlalu sulit dan cukup memanjakan para peserta. Terutama start yang diawali dengan jalur datar dan panjang, lalu tanjakan kecil dengan pemandangan persawahan, sejumlah tikungan dan tanjakan yang tidak terlalu curam.
"Medannya di Bali sangat bagus, kalau ada sedikit (lubang jalan) itu wajarlah. Jalan begitu panjangnya kalau mulus terus ya nggak bisa lah. Variatif, kita dimanjakan datar dulu dan dimanjain pemandangan, tapi kalau race kan nggak bisa lihat pemandangan, bisanya lihat aspal dan stang saja," canda Juwanto.
"Bagus sekali untuk Bali, datar jadi bisa main speed sesuka kita, tanjakan kemiringannya tidak terlalu tinggi dan pemula bisa menikmati. Saya selalu ingin ikut (kompetisi serupa) lagi," ungkapnya.
Sementara itu, posisi juara kedua diisi oleh Aryanto Nugroho dengan catatan waktu empat jam 13 menit dan dua detik. Peringkat ketiga overall pria ditempati oleh Candra Dauna Utama dengan beda waktu hanya beberapa detik di belakang Aryanto.DTC