Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Aksi heroik yang dilakukan oleh Kasubdit I Turjawali Satlantas Polrestabes Bandung Ipda Pepen Ahmad Supriatna saat menaklukkan perempuan bugil yang membawa senjata tajam menjadi viral setelah videonya menyebar di dunia maya.
Pria kelahiran Bandung 28 Mei 1968 ini berkesempatan berbagi kisahnya dengan detikcom usai pengamanan upacara bendera dalam rangka peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-63 di depan Museum KAA, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (18/4/2018).
"Itu Senin kemarin sekitar jam 10an di daerah Cicadas (Jalan Ahmad Yani). Kebetulan waktu itu saya lagi patroli pakai motor lewat situ," ujar Pepen membuka perbincangan.
Saat melintas di daerah itu Pepen melihat Linmas sedang dikejar-kejar oleh perempuan tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya alias bugil. Perempuan yang diduga mengalami gangguan jiwa itu juga terlihat melempari mobil, motor dan warga dengan batu.
Hingga akhirnya perempuan itu masuk ke sebuah jongko PKL dan mengambil dua senjata tajam yang ada di dalamnya. Satu senjata jenis golok dilempar ke arah luar, sementara satu lainnya berjenis pisau sepanjang 20 cm dibawa dan diayun-ayunkan oleh perempuan itu.
"Saya lihat dan berhenti. Karena ini kaitannya sudah dengan senjata tajam. Membahayakan," katanya.
Pepen menyadari untuk menaklukkannya perlu jurus yang tepat agar tidak menimbulkan korban, terlebih perempuan itu diduga gangguan jiwa. Pertama kali Pepen mencoba merayu perempuan tersebut dengan makanan, namun gagal.
Saat itulah muncul ide untuk merayu menggunakan uang. Tanpa pikir panjang Pepen merogoh kantongnya untuk mengambil uang pecahan Rp 50 ribu kemudian dilemparnya ke depan perempuan tersebut.
"Itu insting saja, spontan. Bagaimana kita menguasai situasi, karena ini kan posisinya berbeda. Tidak bisa pakai bela diri, tapi pendekatan psikologis. Dan tentunya kita harus tenang, tujuan tetap merebut pisau," ujarnya.
Setelah dirasa berhasil mengalihkan perhatian, Pepen kemudian mendekat ke arah perempuan tersebut. Sejurus kemudian pepen berhasil mendekat dan bersalaman dengan perempuan itu. "Saya ambil pisaunya dan lempar ke belakang," ucapnya.
Tidak sampai di situ, Pepen kemudian mencoba memakaikan pakaian pada perempuan tersebut. Dengan bantuan Linmas akhirnya perempuan itu mau mengenakan pakaian dan berhasil dibawa ke tempat lebih aman.
"Setelah kejadian perempuan itu dibawa oleh Linmas. Informasinya diserahkan ke pihak kecamatan," tandas pria yang sudah menjadi polisi sejak tahun 1987 itu. dtc