Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Mekah. Usai melakukan peninjauan ke sejumlah pemondokan dan fasilitas kesehatan haji di Kota Madinah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menggelar rapat koordinasi lanjutan. Mereka masih akan meninjau langsung persiapan pelaksanaan ibadah haji 2018.
Rapat dilangsungkan di Hotel Grand Aseel, kawasan Mahbas Jin Mekah, Senin (23/4) waktu setempat. Rapat itu juga dihadiri oleh Duta Besar untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegibriel, Konsul Jenderal RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) dan jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Rapat koordinasi yang dipimpin Menko PMK fokus membahas persiapan pelaksanaan ibadah Haji tahun ini, khususnya terkait fasilitas pemondokan, layanan katering dan transportasi selama jemaah berada di Mekah.
Menurut Puan, meskipun penyelenggaraan ibadah haji merupakan kegiatan rutin, pemerintah tetap harus selalu berikhtiar untuk meningkatkan pelayanan kepada para jemaah, apalagi jemaah haji Indonesia banyak yang berisiko tinggi karena berusia lanjut dengan penyakit tertentu yang memerlukan pelayanan kesehatan lebih intensif.
Baca juga: Tinjau Pemondokan Haji 2018, Puan Puas dengan Fasilitas Hotel
Puan-Menkes-Menag Rapat Lanjutan Persiapan Haji 2018 di MekahFoto: Puan-Menkes-Menag Rapat Lanjutan Persiapan Haji 2018 di Mekah (dok. istimewa)
Terkait akomodasi jemaah, Puan meminta Kementerian Agama untuk mengecek secara akurat setiap pemondokan sehingga kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan yang telah ditetapkan.
"Pemondokan jemaah haji memiliki fasilitas setara bintang tiga, ini yang kita harus cek kembali di lapangan, karena ini yang kita sampaikan ke masyarakat. Jadi jangan sampai kemudian masyarakat merasa bahwa apa yang kita sampaikan ini tidak konkret ada di lapangan," pesan Menko Puan mengingatkan.
Terkait layanan katering bagi jemaah haji selama berada di Mekah, Puan menegaskan bahwa jemaah selama berada di Mekah akan memperoleh konsumsi sebanyak 24 kal. Untuk layanan transportasi bus selawat, akan diperluas dan beroperasi 24 jam. Kondisi bus antarkota juga diharapkan lebih bagus.
Selain itu, Puan meminta Menkes untuk menyosialisasikan secara dini perubahan warna gelang yang akan dipakai jemaah haji yang semula berwarna merah, hijau dan kuning, menjadi oranye.
"Yang hadir pada kesempatan ini (rapat) dapat mengetahui apa fungsi dan manfaat dari oranye tersebut. Bukan hanya jemaah yang tahu manfaatnya, tapi semua petugas," ujar Puan
Dalam rapat tersebut, turut disampaikan informasi bahwa tahun ini sudah diputuskan biaya haji rata-rata Rp 34,89 juta. Biaya itu mengalami kenaikan sebesar Rp 249 ribu dibandingkan dengan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2016, meskipun biaya sebenarnya untuk jemaah haji Rp 61 juta.(dtc)
EDITOR HISAR HASIBUAN