Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jepara - Ada cara unik yang dilakukan warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara untuk menjaga dan melestarikan lahan pertanian. Sebab, di pulau tersebut hanya memiliki satu lahan pertanian yang terletak di Dusun Cikmas, Kecamatan Karimunjawa.
Festival Memeden Sawah, yang dihelat Yayasan Pitulikur Pulo, menjadi salah satu upaya tersebut. Acara kepedulian lingkungan ini dibalut dengan kesenian dan budaya.
Ketua Yayasan Pitulikur Pulo, Djati Utomo menuturkan bahwa Festival Memeden Sawah sudah kedua kali dilaksanakan. Tahun sebelumnya, kegiatan hanya kirab dan lomba pembuatan wong-wongan sawah (orang-orangan sawah). Kali ini, festival Memeden Sawah berlangsung mulai 3-5 Mei.
"Untuk tahun ini ada yang berbeda. Selain kirab atau arak-arakan, kita juga melakukan penanaman pohon buah," ujarnya lewat jaringen seluler kepada detikcom, Kamis (3/5/2018).
Penanaman pohon dihadiri Kelompok Tani Sopo Nyono, Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ), Sarkem (Kelompok Perkusi asal Yogyakarta) dan warga setempat. Pohon yang ditanam diantaranya jambu, pete, mahoni, sirsat, dan lainnya.
"Usai penanaman pohon, dilakukan workshop pembuatan pupul kepada petani. Selain itu juga pemanfaatan limbah untuk dijadikan barang bernilai ekonomis," paparnya.
Pihaknya berharap, lahan pertanian yang masih produktif dapat selalu dimanfaatkan.
"Saat ini ada 13 hektar lahan pertanian. Yang tersisa ini jangan sampai beralih fungsi. Kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tetap digarap sebagaimana mestinya," tandasnya. dtc