Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Sopyan Hernadi mengaku banjir permintaan dari warga yang meminta tong sampah buatan China dan lokal.
"Semenjak dua tahun lalu kita pengadaan. Sekarang banyak warga yang meminta, karena dinilai lebih efektif," ujar Sopyan kepada detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (7/6/2018).
Sopyan menjelaskan alasan warga meminta tong sampah tersebut karena bentuknya yang besar mampu menampung sampah lebih banyak. Bahkan volume yang ditampung sama dengan satu gerobak atau motor roda tiga pengangkut sampah.
Selain itu bahannya yang terbuat dari plastik dirasa lebih kuat dan aman. Tong sampah ini juga dinilai praktis karena dilengkapi roda di bawahnya sehingga mudah untuk dipindahkan sesuai kebutuhan.
"Ini digunakan oleh warga sebagai pengganti TPS. Jadi tidak ada lagi sampah yang menumpuk. Karena tertutup, jadi lebih terlihat rapi sampahnya," katanya.
Meski begitu Sopyan belum bisa memastikan apakah tahun ini akan kembali membeli tong sampah tersebut atau tidak. Namun yang pasti di tahun ini Pemkot Bandung sudah menganggarkan dua kompaktor sebagai mobil sampah senilai Rp 1,7 miliar perunit.
Menurut Sopyan dengan keberadaan dua mobil kompaktor tersebut tong sampah buatan China dan Indonesia tinggal dicapit di bagian belakangnya jika ingin dibuang.
"Jadi nanti tempat sampah tinggal dicapit oleh kompaktor kalau mau dibuang. Tidak perlu lagi cape-cape seperti gerobak atau triseda (motor roda tiga). Jadi lebih hemat tenaga dan efisien secara waktu," katanya.
Saat ini tong sampah China dan Indonesia tersebut tersebar di sejumlah jalan protokol seperti Jalan Cihampelas, Ahmad Yani, Cibaduyut, AH Nasution, Supratman dan sejumlah taman yang ada di Kota Bandung.
dtc