Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Polri membantah kritik yang mengatakan polisi dianak-emaskan. Sebelumnya kritik itu dimulai oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut TNI lemah, sementara Gerindra menilai pelemahan TNI ini ditunjukkan dengan penguatan Polri.
"Mengenai anggaran Polri kan kita sesuai dengan rencana kebutuhan, tidak ada anak emas, tidak ada anak loyang, di sini kita sesuai dengan kebutuhan kita. Kita kebutuhan untuk menjaga keamanan ketertiban masyarakat seluruh Indonesia, bahkan kita juga ada perwakilan Polri di luar negeri sama dengan TNI ada perwakilan atase juga di luar negeri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, di kantornya, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2018).
Setyo menyebut Polri mengajukan anggaran telah sesuai dengan aturan yang ada. Dia mencontohkan anggota Polri mencapai 440.000 personel sehingga membutuhkan anggaran yang besar untuk gaji.
"Aturan kan sudah ada norma indeksnya dari Kemenkeu hanya jumlahnya Polri sekarang 440.000 personel, untuk gajinya saja berapa. Kalau dihitung-hitung ya pasti jumlahnya besar. Kita patroli berapa ada indeksnya, kita melakukan penyidikan ada indeksnya semua sama. Kita tidak menyimpang dan mengada-ada," sambungnya.
Sebelumnya Gerindra melalui Waketum Gerindra Ferry Juliantono menilai indikasi pelemahan TNI karena belum ditingkatkannya kapasitas anggaran, personel, dan alutista dalam keterlibatannya bersama Polri memberantas terorisme. Sementara Polri dianggap akan melakukan dwifungsi di tubuh kepolisian karena pengangkatan Komjen Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jabar.
Menanggapi hal itu, Setyo menyebut pengangkatan Iriawan telah sesuai dengan undang-undang. Ia enggan menanggapi pernyataan itu lebih jauh.
"Ya kembali lagi ke aturan yang berlaku. Kalau aturannya berlaku dan bisa dilaksanakan kenapa tidak," kata Setyo.
"Ya silahkan saja. Saya tidak menanggapi itu, tapi anggaran yang dibuat oleh Polri berdasarkan aturan yang dibuat. Sesuai dengan rencana kegiatan dan norma indeks yang ada," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengkritik sejumlah hal, termasuk TNI, yang disebutnya lemah. Ferry menilai pelemahan TNI ini ditunjukkan dengan penguatan lembaga Polri.
"Indikasi pelemahan TNI bisa dilihat dengan belum ditingkatkannya kapasitas personel, anggaran, dan alutsista di tubuh TNI dalam rangka keterlibatannya bersama kepolisian RI menghadapi terorisme dan ancaman keamanan lainnya. Sementara pada waktu yang sama, pemerintah ini masih terlihat menganakemaskan Polri," ujar Ferry kepada detikcom, Rabu (20/6/2018) kemarin.
dtc