Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat kebijakan inklusif dengan membuka rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) untuk kaum difabel. Proses seleksi masuk dan kegiatan pendidikan para difabel dengan siswa regular disamakan dan digabung.
"Karena ini memang kebijakan Bapak Kapolri. Secara inklusif, Bapak Kapolri menyampaikan pada Rilis Akhir Tahun 2023, beliau minta untuk Polri tahun 2024 untuk dapat melakukan reskrutmen terhadap kelompok disabilitas, khususnya dalam keterbatasan fisik. Baik kelompok perwira kemudian kelompok bintara, maupun kelompok tamtama," jelas Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Dedi Prasetyo.
Hal itu disampaikan Dedi kepada wartawan di sela pengecekan proses seleksi siswa SIPSS Tahun Anggaran 2024 di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (24/2/2024). Dedi menyebut para calon siswa difabel terbukti mampu menjalani rangkaian tes masuk SIPSS Polri.
"Test mission kita di golongan perwira sumber sarjana ini menunjukkan bahwa kita mampu dan mereka-mereka (calon siswa dari kaum difabel-red) ini mampu melaksanakan seleksi dari tingkat daerah sampai tingkat pusat, dan juga mampu mengikuti rangkaian pendidikan sesuai seluruh standar yang ada. Nanti juga kita harapkan mereka-mereka juga memiliki karier yang sama dengan teman-teman yang satu angkatan di SIPSS," ucap Dedi.
Dedi menyampaikan calon siswa yang dinyatakan lolos seleksi, termasuk difabel, akan memulai pendidikan pada 5 Maret mendatang. Dedi menekankan siswa difabel dan regular diperlakukan setara.
"Ke depannya proses rekrutmen ini nanti akan dibuka tanggal 5 maret. Mereka-mereka (siswa difabel-red) ini nanti akan bergabung dalam kelompok regular, yang fisiknya normal. Kita perlakukan sama, disabilitas memiliki hak yang sama," ujar Dedi.
Dedi lalu menjelaskan saat tahap pendaftaran SIPSS, ada 6 difabel yang mendaftarkan diri. Namun hanya tiga orang yang masuk ke tingkat seleksi pusat di Akpol.
"Kelompok disabilitas kita batasi adalah kelompok disabilitas fisik. Dalam proses rekrutmen dari tingkat daerah sampai tingkat pusat memang ada 6 animo dari beberapa polda. Dari 6 animo tersebut, setelah melaksanakan seleksi tingkat daerah, masuklah tiga orang ke tingkat pusat," terang Dedi.
Dedi menyebut para difabel juga menjalani pemeriksaan akademis, psikologi, kesehatan, serta asesemen mental dan ideologi. Diketahui, jumlah calon siswa SIPSS yang mengikuti seleksi tingkat pusat sebanyak 226 orang.(dtc)