Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dalam pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada medanbisnisdaily.com, Senin (25/6/2018), gerakan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus berharap agar Pemilihan Gubernur Sumut atau Pilgubsu 2018 yang akan dilaksanakan Rabu besok (27/6/2018) berlangsung dengan damai.
Kelompok Cipayung Plus terdiri atas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Pilgubsu oleh Cipayung Plus disebutkan sebagai momentum bersejarah di mana masa depan Sumatra Utara akan ditentukan. Semua warga terlebih kaum muda agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan hak pilihnya. Memilih dengan cerdas secara rasional.
Agar Pilgubsu berlangsung dengan damai, Cipayung Plus menghimbau warga khususnya kalangan muda mengawasi seluruh proses. Berkomunikasi dengan pihak kepolisian sebagai otoritas keamanan.
Selengkapnya sikap para pimpinan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus adalah:.
Koordinator Daerah GMNI Sumatra Utara, Charles Munthe:
Mengajak rekan juang GMNI se-Sumut berperan mengajak teman-teman pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya pada 27 Juni 2018. Jangan golput. Pilgubsu 2013 angka golput lebih dari 50%. Oleh karena itu pemilih pemula zaman milineal sangat jadi penentu untuk menentukan pemimpinan kita ke depan.
Masa depat Sumut ada di tangan kita. Oleh karena itu jangan sampai salah menentukan pilihan. Harus jelas rekam jejaknya. Karena siapa dia dulu pasti akan menentukan juga siapa dia kedepannya.
Ketua Umum DPD IMM Sumatra Utara, Zulham Pardede:
Saya mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Sumut untuk mendorong seluruh pemilik suara hadir di TPS memberikan pilihnya. Kehadiran masyarakat di TPS sangat menentukan masa depan Sumut. Oleh karenanya jangan sampai berpikiran untuk golput. Mari memilih dengan rasional, pilih kandidat yang punya kemampuan manajerial pemerintahan yang baik.
Kita harus ambil bagian dalam proses pengawasan tahapan Pilkada, aktif berkomunikasi dengan pihak kepolisian yang bertugas. Jangan sampai kecolongan atas upaya-upaya provokasi yang mungkin saja terjadi. Pilkada damai adalah dambaan kita.
Kepada seluruh tim pemenangan kandidat kami minta agar segera menghentikan segala bentuk penggiringan opini, masa kampanye sudah selesai. Sudah saatnya masyarakat dibiarkan menentukan pilihan tanpa ada upaya-upaya penggiringan dengan opini yang provokatif.
Ketua HIMMAH Sumatra Utara, Yakin Sitorus:
Ingin Pilkada kali ini tidak melukai perasaan antar kelompok di Sumut yang sangat majemuk, terjaga dari tangan-tangan kotor provokator baik dalm bentuk SARA yang hanya berambisi untuk kekuasaan. Mahasiswa harus melihat sepak terjang setiap pasangan calon Gubernur Sumut.
Koordinator Wilayah I GMKI Sumatra Utara - Nangroe Aceh Darussalam, Swangro Lumbanbatu:
Sebagai pemuda yang tidak berdiri di bawah bendera manapun dan tidak berkostum merah, biru, kuning atau hijau, hendaknya kita dapat mengawal setiap proses Pilkada yang akan berlangsung. Minimal kita harus mencari tahu serta mengetahui rekam jejak calon pemimpin yang akan memimpin nantinya. Demi kemajuan tanah kelahiran.
Ayo datang memilih ke TPS tanggal 27 Juni 2018. Ayo memilih, jadilah pemilih cerdas. Kalau bisa, kaum intelektual juga mampu mengajak pemilih pemula yang lain untuk datang ke TPS berpesta demokrasi bersama untuk menggunakan hak pilihnya. Kita wujudkan Sumatera Utara yang lebih baik. Pemilih berdaulat, negara kuat.
Ketua PKC PMII Sumatra Utara, Bobby N Dalimunthe:
Sumut sebagai miniatur Indonesia harus tetap terjaga dalam kondisi dan momentum apapun. Pilkada merupakan momentum rakyat untuk memilih pemimpin yang di anggap mampu bekerja secara birokrasi dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ada hal yang jauh lebih penting dari siapa Gubermur atau Bupati/ Walikota terpilih di Pilkada serentak di Sumut. Jaga toleransi, persatuan dan kebersamaan masyarakat sumut yang sudah ada.
Ketua PW KAMMI Sumatra Utara, Mangaraja Harahap:
Persatuan rakyat Sumatera Utara adalah modal utama kita dalam memajukan Sumut. Sebagai generasi muda yang bijak dan cerdas marilah kita manfaatkan ajang evaluasi demokrasi. Ini merupakan langkah awal untuk menjadi pemimpin dimasa mendatang.
Generasi muda, teruslah berkarya, tataplah masa depan dengan optimis, jangan mudah pesimis.
Inggris keluar dari Uni Eropa karena pemudanya tidak terlibat dalam pemilihan. Ayo gelorakan semangat perbaikan dalam dirimu pada 27 Juni 2018, tepatnya pada hari Rabu.
Nasib Sumatera Utara lima tahun mendatang sangat ditentukan pada 27 Juni nanti. Oleh karenanya pergunakanlah hak pilih dengan sebaik baiknya.
Ketua Umum Badko HMI Sumatra Utara, Septia Chaniago:
Mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sumut untuk memilih pemimpin yang berkualitas. Indikatornya ialah cerdas, bersih dan berintegritas. Pemimpin adalah dia yang cerdas dan punya kapasitas. Memiliki ide dan gagasan pembangunan yang jelas dan terukur.
Pilihlah pemimpin yang anti dan berani melawan korupsi. Peristiwa gubernur Sumut yang tersandung kasus korupsi jangan sampai terjadi untuk ketiga kalinya. Kita harus memastikan momentum Pilkada ini benar-benar menjadi titik balik perubahan Sumut kedepan ke arah yang lebih baik.