Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ciamis - Kehidupan terus berputar, prilaku buruk seseorang suatu saat akan menemui titik balik dengan jalannya sendiri. Adalah Ujang Ano Lodaya biasa disapa Uwa Ano, dari Kabupaten Ciamis yang memfasilitasi seseorang yang ingin kembali ke jalan yang benar. Ia memberdayakan mantan preman atau orang-orang termarjinalkan dengan diberi berbagai keterampilan melalui Yayasan Maung Bodas.
Berawal dari keprihatinnya karena masih sedikit yang peduli terhadap orang-orang yang dianggap 'sampah' masyarakat. Kemudian dengan jiwa sosial, Ano berjuang dan bertekad untuk mewadahi dan membantu orang-orang yang dianggap sebelah mata itu, dengan diberi kesempatan menjadi lebih baik.
Ano melalui Padepokan Maung Bodasnya yang kini menjadi yayasan, membina dan memberdayakan para mantan preman, penjahat, orang-orang yang bermasalah termasuk yang memiliki gangguan jiwa serta kecanduan narkoba untuk diobati.
"Dulu awalnya saya di Ormas, tapi sulit menyatukan persepsi masing-masing memiliki egosentris. Kita lihat, masih sedikit orang yang peduli terhadap sosial, karena panggilan jiwa untuk itu saya dirikan padepokan maung bodas," ujar Ano saat ditemui di padepokannya di Desa Rancah, Kecamatan Rancah, Ciamis Kamis (9/8/2018).
Menurut Ano, orang jahat atau mantan preman seharusnya jangan dijauhi atau dimusuhi. Namun harus didekati, identifikasi masalah orang tersebut mencari tahu masalahnya. Kemudian dibantu menyelesaikan masalahnya sampai akhirnya kembali ke jalan yang benar, dan diberikan keterampilan untuk bekal hidup ke depannya.
"Sehingga mereka bisa kembali ke masyarakat menjadi manusia yang bermanfaat. Membantu membina dengan pendekatan persuasif, sentuh langsung," kata pria kelahiran Ciamis 7 Juli 1983 ini.
Keterampilan yang diberikan dari berbagai bidang mulai dari produksi pupuk organik cair, bengkel otomotif, konveksi, sablon, salon, menjahit, ukir dan lukis sesuai dengan bakat dan minatnya. Waktu pembinaan sampai bisa diberdayakan tergantung kemampuan dan kemauan masing-masing.
Dalam memberikan pembinaan, tidak hanya dilakukan di padepokan, namun Uwa Ano juga kerjasama dengan berbagai perusahaan atau home industri. Sehingga secara langsung dapat ikut membantu perusahaan itu sendiri.
"Sejak berdiri tahun 2008 lalu, ribuan orang mantan preman dan yang lainnya sudah kami bina dan alhamdulilah sekarang mereka ada yang bekerja ada juga yang membuka usaha sendiri," ungkap dia.
Dalam melakukan perekrutan, ia jemput bola langsung berdasarkan informasi dari masyarakat, ataupun kemauan sendiri datang ke Maung Bodas. Namun Anu juga mengaku dalam melakukan hal ini tidak sedikit kendala yang dihadapi, namun masih bisa diatasi.
"Intinya sebaik-baiknya manusia yaitu yang memberi manfaat bagi orang lain. Karena berbicara memberi manfaat itu salah satu ibadah dengan cara menolong," tutur dia
Kegiatan sosial lain yang dilakukan mulai dari santunan yatim piatu, pembagian sembako, beasiswa sekolah, pengajian rutin hingga kelompok pertanian, perikanan dan peternakan.
"Jadi setelah masalahnya beres, maka dikembalikan ke lingkungannya, dikerjakan atau usaha sendiri. Mereka telah berdaya untuk keberlangsungan hidup. Harapannya jangan merasa baik atau berubah. Tapi harus mengajak orang lain untuk ikut berhijrah," ujar Ano. dtc