Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief menjelaskan perihal uang masing-masing Rp 500 M yang disebut dari Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS. Apakah Andi diperintah partai untuk mengungkapkannya ke publik?
"Tanggal 8 malam itu setelah laporan tim kecil partai yang bertemu dengan tim Gerindra, sekitar 40 pengurus partai mendiskusikan perkembangan," ujar Andi saat dihubungi, Selasa (14/8).
"Sekjen memberi arahan kepada para komunikator politik dan jajaran pengurus harian untuk menyampaikan perkembangan koalisi ke seluruh kader di daerah dan juga ke media jika ada pertanyaan. Saya memilih lewat Twitter," imbuh dia.
Dalam cuitannya di Twitter, Andi menggunakan istilah 'jenderal kardus'. Soal pernyataan mahar, dia mengaku sebenarnya punya niat baik untuk Prabowo Subianto.
"Istilah kardus dan lain-lain itu datang dari saya, untuk analogi plin-plan. Sedangkan soal laporan adanya mahar itu saya tulis agar Pak Prabowo bisa mendengar dan mencegah. Bukan mencegah Sandi Uno, tapi mencegah mahar-maharan itu," jelas Andi.
Andi mengaku cukup dekat dan sering bertemu Prabowo. Dia dan Prabowo biasanya mendiskusikan hal-hal positif dan Andi menyebut Prabowo terbuka dan bersedia mendengarkan.
"Saya pribadi malam itu yakin Pak Prabowo akan mencegah," ucap Andi.
Andi ingin mencukupkan polemik mahar Rp 1 triliun itu. Andi ingin fokus memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.
"Ini komentar terakhir soal ini ya. Biar kami konsentrasi pemenangan Prabowo-Sandi yang butuh perjuangan berat banget untuk menang," sebut Andi.(dtc)