Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Komjen (Purn) Syafruddin menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Golkar menilai pemilihan Syafruddin sebagai MenPAN-RB pasti telah melalui pertimbangan yang matang.
"Kalau Pak Jokowi sudah memilih beliau, berarti beliau sudah menghitung kompetensinya," ujar Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, di Posko Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).
Lodewijk juga mengatakan, pengalaman Syafruddin sebagai Wakapolri juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Syafruddin dinilai telah memiliki pengalaman yang mumpuni.
"Karena salah satu tugas seorang Wakapolri ya mengatur direktur SDM. Kira-kira kalau kita bawa bernegara ya sama. Cuma lingkupnya lebih besar lagi," katanya.
Saat ditanya, apakah penunjukan Syafruddin tersebut tak menimbulkan kecemburuan, Syafruddin menegaskan tidak. Ia juga mempertanyakan siapa yang cemburu dengan dipilihnya Syafruddin untuk menggantikan Asman Abnur tersebut.
"Masalahnya yang cemburu harus siapa. Saya pikir tidak lah ya," ujar Syafruddin.
Lodewijk juga menilai, penunjukan Syafruddin sudah sangat tepat. Apalagi, sisa jabatan MenPAN-RB periode Jokowi ini tersisa sekitar 1 tahun, maka dibutuhkan sosok yang memang memahami tentang SDM.
"Karena waktunya sudah sangat pendek. Ini kan kira-kira sampai akhir jabatan Pak Jokowi, ya itu lah untuk membantu itu. Dicarilah figur yang memang sudah paham tentang SDM. Istilahnya dengan waktu yang sempit ini, beliau harus langsung running. Dan saya pikir pemikiran Pak Jokowi, pertimbangan Pak Jokowi menunjuk sosok Wakapolri, saya pikir sudah tepat," tuturnya.
Lebih lanjut, Lodewijk juga membantah penunjukan Syafruddin untuk mengamankan suara dari kepolisian dan TNI. Sebab, sudah ditekankan bahwa TNI dan Polri haruslah netral dalam Pilpres 2019.
"Jangan berhitung seperti itu lah ya. Kalau basis suara. Berapa sih basis suara di TNI dan Polisi, kan tidak banyak. Ya hitunglah TNI ada 400 ribu seluruhnya kali dua atau kali tiga, hanya satu juta sekian. Hanya satu persen dari suara nasional. Kalau kita mengacu pada pemilu 2014," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Syafruddin menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) di Istana Negara, pagi tadi. Syafruddin menggantikan Asman Abnur yang sebelumnya menjabat posisi tersebut. (dtc)