Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Lamongan. Ribuan ibu-ibu terlihat memenuhi jalan desa sambil membawa cobek. Setelah itu mereka mengulek rujak bersama. Ada apa ya?
Ternyata ibu-ibu di Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan ini sedang mengikuti pesta rujak uleg seribu cobek yang digelar untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-73.
Pesertanya tak hanya ibu-ibu, tetapi juga para gadis dan nenek-nenek. Bahkan ada juga salah satu peserta yang mengulek rujak sambil menggendong anaknya yang masih balita.
"Senang, karena warga sini sangat antusias untuk memeriahkan 17 Agustus ini," ungkap salah satu peserta Susilo Wati kepada detikcom di sela mengulek bahan rujaknya, Minggu (19/8/2018).
Karena baru pertama kali diselenggarakan, seluruh peserta nampak bersemangat sampai rela membawa peralatan dan bahan-bahan rujak dari rumahnya masing-masing.
"Warga ini membawa cobek sendiri dari rumah, sama peralatan lainnya. Bahan rujak juga bawa dari rumah," tutur Susilo Wati.
Bahkan ada juga sekelompok warga yang mengaku melakukan persiapan selama satu bulan demi menyiapkan kostum yang dipakai dalam pesta rujak ulek ini. Ini karena keseragaman kostum peserta juga akan menjadi nilai tambah, selain kekompakan mengulek dan cita rasa rujak.
"Persiapannya satu bulan mas, demi ikut rujak ulek ini," ungkap peserta lain, Siti Khotimah.
Tak sekedar berpesta mengulek bumbu rujak, para peserta memang sedang diajak berlomba. Aturannya, di sela-sela mengulek bumbu, panitia secara tiba-tiba akan memperdengarkan lantunan musik dangdut dari pengeras suara dan para peserta diharuskan berdiri sambil berjoget meninggalkan cobek dan bumbu rujaknya.
"Peserta harus berdiri dan berjoget dan aturan ini berlaku terus hingga bumbu rujak mereka selesai," kata Ali Ghufron, Kades Gedangan.
Gelak tawa pun menyeruap dan suasana semakin meriah. Apalagi lagu yang mengiringi para ibu yang sedang berlomba mengulek bumbu ini adalah lagu Lagi Syantik yang tengah populer.
"Aturan permainan seperti itu terus dilakukan berulang kali hingga racikan rujak tuntas dikerjakan oleh peserta," tambah Ali.
Di balik lomba unik ini ternyata ada cerita menarik tentang Desa Gedangan. Desa ini merupakan salah satu desa pengrajin gerabah terbesar di Lamongan sehingga pemerintah setempat gencar mempromosikan produk asli warganya, berupa cobek melalui festival rujak ulek seribu cobek.
"Event ini kami gelar sekaligus untuk mempromosikan cobek buatan warga Gedangan, Dan supaya masyarakat tahu, warga desa ini adalah pengrajin gerabah," tandas Ali.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Muhammad Zamroni mengatakan, untuk menambah antusiasme masyarakat, pihaknya juga telah menyiapkan hadiah utama berupa sepeda gunung dan sejumlah hadiah hiburan.
"Kami juga sudah menyampaikan kepada Kemenkumham, dan Desa Gedangan ini sudah memiliki hak paten selaku industri gerabah yang ada di Lamongan," kata Zamroni saat berada di lokasi festival.
Dengan telah didapatkannya hak paten sebagai desa industri gerabah, Zamroni berharap Desa Gedangan bisa lebih mengembangkan potensi yang telah dimilikinya sebagai sentra industri gerabah."Ini adalah momen awal, tentu masih banyak kendala dan kekurangan di sana-sini. Tapi ini akan menjadi evaluasi bagi pemerintah desa, kecamatan, sekaligus Disperindag," pungkasnya. (dtc)