Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Bakal capres Prabowo Subianto sempat menyinggung utang pemerintah Indonesia yang naik Rp 1 triliun setiap hari. Gerindra menyebut tak perlu mempertanyakan data utang RI yang disebut Prabowo.
"Utang negara ini terus bertambah secara signifikan, Anda tak perlu tanyakan datanya dari mana, sebetulnya kita kan sudah tahu sendiri kalau tadinya 1 dolar Rp 14 ribu sekarang hampir Rp 15 ribu, tentu aja sudah bertambah, logika sederhana aja," kata Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra Habiburokhman di Jalan Daksa No 10, Jakarta Selatan, Selasa (4/9/2018).
Menurut Habiburokhman, Prabowo menyebutkan data sesuai dengan situasi ekonomi saat ini. Dia juga menyoroti angka kemiskinan yang belum turun secara signifikan.
"Kita nggak perlu rumit cari data, bahkan data yang quote and quote disebut kosmetik, data BPS itu aja bisa kita lihat, misal data pengangguran sekian persen yang turun itu kan menunjukkan ekonomi kita bermasalah. Kemudian angka kemiskinan yang berkurangnya tak signifikan dibanding periode sebelumnya," jelas Habiburokhman.
"Itu kan sangat jelas, jadi nggak perlu cari data dari mana, data yang ada aja di BPS aja. Jadi jangan sok-sok tanyain data dari mana, ini data semua orang sudah tahu rupiah sekarang berapa, pertumbuhan berapa, data dari pemerintah sendiri," lanjutnya.
Gerindra dalam hal ini mengingatkan pemerintah segera mencari solusi. Menurut Habiburokhman, tak perlu ada saling menyalahkan dalam situasi ekonomi sekarang.
"Sekarang jangan saling menyalahkan, cari solusi ini, tanggung jawab pemerintah ini, negara sudah dalam keadaan demikian susah. Kami Gerindra nggak suka dolar naik, tapi pemerintah harus tunjukkan komitmen dan tanggung jawabnya jangan salahkan masa lalu, luar negeri, apalagi jangan salahkan lawan politik," jelasnya. dtc