Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Madiun - Sebanyak 2.500 anggota Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) Kabupaten Madiun, menolak ditunggangi politik jelang Pemilu 2019. Umat muslim yang memiliki markas di Desa Mojorayung Kecamatan Wungu, telah mendeklarasikan diri netral dalam Pileg dan Pilpres 2019.
"Kita dari MTA tidak akan memihak salah satu calon presiden yang nanti akan berkompetisi di pilpres tahun depan. Kita tetap netral ingin memjaga NKRI," jelas Ketua MTA Perwakilan Kabupaten Madiun, Sarwito, kepada wartawan di kantor sekretariat MTA Kamis (20/9/2018) sore.
Penyampaian netral juga diucapkan di hadapan 500-an jemaah yang dikemas dalam 'Silaturahmi Kebangsaan Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI dan Kebhinekaan untuk Menuju Suksesnya Pemilu 2019'. MTA Kabupaten Madiun, kata Sarwito, tidak ingin adanya tahun politik bisa memecah keutuhan berbangsa.
"Hari ini kami mengadakan silaturahim kebangsaan. Silaturahim kebangsaan ini dalam rangka menjaga NKRI dan kebhinekaan, menuju pemilu 2019 yang aman dan damai. Kami juga mengimbau kepada seluruh anggota untuk menjaga netralitas, dan mendukung suksesnya pileg dan pilpres 2019 kita Insya Allah sepakat untuk tidak mau ditumpangi dengan atribut partai dan semua tetap netral," tegasnya.
Sarwito mengungkapkan organisasi atau lembaga dengan basis massa yang jumlahnya mencapai ribuan sangat rawan diperebutkan oleh partai politik menjelang pemilu. Sebab, basis massa menjadi faktor penting untuk mendulang suara.
Dia menuturkan, anggota MTA Perwakilan Kabupaten Madiun dari sekitar 2.500 tersebar di 15 kecamatan. Namu, karena keterbatasan tempat, deklarasi mendukung Pemilu 2019 damai itu hanya diikuti 500 perwakilan dari tiap kecamatan baik pria maupun wanita. dtc