Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China kian sengit. Sebelumnya AS menerapkan bea masuk 10% terhadap produk impor China senilai US$200 miliar (Rp 2.969 triliun) yang langsung dibalas China dengan tarif impor US$60 miliar untuk produk asal AS.
Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti memandang, situasi ini merupakan kesempatan bagus untuk Indonesia agar bisa meningkatkan produktivitas dan bisa masuk ke pasar ekspor yang lebih luas.
"Dengan adanya perang dagang China dan AS semestinya pengusaha Indonesia mendapatkan dan bisa melakukan terobosan-terobosan segera untuk bisa mengambil beenfit dari situasi perang dagang ini," kata Susi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat (21/9/2018).
Peluang yang dimaksud adalah dengan meningkatkan ekspor produk RI ke AS. Dimana selama ini produk tersebut dipasok oleh China.
"Karena ini akan banyak perusahaan-perusahaan China yang dulu ekspor ke AS. Itu akan kesulitan dan pasti nanti itu kesempatan kita untuk kita berproduksi lebih," ujar Susi.
Susi menjelaskan, Indonesia harus mengambil kesempatan ini untuk merambah pasar yang lebih luas lagi. Semua pengusaha dan eksportir, tidak hanya di sektor perikanan namun juga di berbagai sektor lainnya harus memanfaatkan kondisi ini.
"Pakai kesempatan perang dagang ini untuk meningkatkan kerja produksi. Itu imbauan dari saya. Semua pengusaha dan eksportir baik dari manufaktur produk, perikanan, handycraft. Ini kesempatan besar untuk bersaing melawan naga-naga besar seperti China, Thailand, Vietnam," tandas dia.(dtf)