Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut berunjuk rasa di Bundaran Majestyk dan DPRD Sumut, Rabu (26/9/2018).
Selain memprotes aksi represif polisi saat demo mahasiswa beberapa waktu lalu, mereka juga menyindir slogan Revolusi Mental yang dicetuskan Presiden RI, Joko Widodo. "Revolusi mental jangan hanya slogan," kata Koordinator aksi, Fairuz.
Massa menuntut Jokowi untuk benar-benar konsisten dalam merealisasikan revolusi mental. Revolusi mental jangan hanya sebatas slogan tetapi harus dikonkretkan lewat praktik dengan membangun keteladanan dari penyelenggara negara.
"Saat ini banyak penyelenggara negara, baik dari eksekutif, legislatif dan yudikatif yang terjerat tindak pidana, terutama praktik korupsi. Ini menandakan mental penyelenggara negara kita masih bobrok," kata Ketua Umum Badko HMI Sumut Alwi Hasbi Silalahi.
Menurut mereka, penyelenggara negara harus menjadi teladan dari revolusi mental dengan menampilkan hidup sederhana, merombak mentalitas dan cara berpikir manusi yang linear dengan perombakan struktur ekonomi serta menjadikan lembaga pendidikan sebagai ujung tombak revolusi mental.
Dalam aksi kali ini, sejumlah tuntutan juga disampaikan massa HMI mulai dari perbaikan kinerja pemerintah, masalah ekonomi terutama yang berkaitan dengan pelemahan Rupiah hingga penegasan bahwa HMI tidak berafiliasi pada kelompok politik tertentu.